Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan di masa pandemi ini masih banyak pemerintah daerah yang merencanakan dan mengesekusi APBD secara tidak tepat. Menurut Tito, banyak pemda masih kerap menghabiskan anggaran untuk aparaturnya ketimbang program-program yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Ini juga menjadi atensi Presiden, belanja aparatur banyak yang lebih besar daripada belanja modal dan barang. Belanja modal dan barang itu betul-betul menyentuh kepentingan masyarakat tapi yang banyak (justru) belanja aparaturnya," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara Nasional (Rakorwasdanas) 2021 yang digelar virtual, Selasa (31/8).
Tito mengatakan, hingga saat ini juga masih ditemukan daerah-daerah yang alokasi anggarannya tak selaras dengan program prioritas nasional. Dia mencontohkan belum semua pemda mengalokasikan 20% anggaran untuk sektor pendidikan dan 10% untuk kesehatan.
"Dalam catatan Kemendagri masih banyak daerah yang belum mengalokasikan anggaran pendidikan 20% dan kesehatan 10%. Kami tidak ingin tampilkan di sini, tapi suatu saat kita akan tampilkan," kata Tito kepada para kepala daerah.
Menurutnya, banyak juga daerah yang sudah mengalokasikan anggaran pendidikan 20% dan kesehatan 10% namun programnya tak tepat perencanaannya sehingga minim dampaknya. Tito menyebut ada temuan daerah yang membelanjakan anggaran untuk keperluan yang justru tidak benar-benar dibutuhkan
"Masih banyak yang hanya sent tapi belum delivered. Ada eksekusinya tapi tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama membeli barang-barang yang belum diperlukan sehingga akhirnya nganggur. Karena di situ ada potensi, peluang untuk terjadinya fraud," ucap Tito.
Baca juga: Ingatkan Kepala Daerah, Mendagri: Hati-Hati Jangan Korupsi
Tito menyampaikan selama pandemi ini juga masih ditemukan aktivitas perjalanan dinas, rapat-rapat ataupun kegiatan yang ramai dan masif namun manfaatnya minim bagi masyarakat. Hal seperti itu, imbuh Tito, semestinya bisa diminimalisasi.
Selama pandemi ini, Tito mengatakan roda pemerintahan bisa tetap berjalan tanpa kegiatan-kegiatan besar dengan anggaran besar pula. Tito mengatakan Presiden Joko Widodo turut menaruh perhatian terkait hal ini agar anggaran di daerah bisa maksimal dampaknya ke masyarakat.
"Pandemi ini memberikan pelajaran banyak, di antaranya mekanisme kerja WFH dan sebagian WFH serta WFO. Pemerintah tetap berjalan meskipun work from home, tidak banyak kegiatan besar yang melibatkan belanja aparatur yang banyak," tuturnya.(OL-5)
Penyakit lingkungan di Jakarta masih sangat kompleks, seperti kenakalan remaja, tawur, narkoba, hingga judi online.
Panduan yang jelas bagi pemda dalam relaksasi anggaran penting diterbitkan revisi atas surat edaran yang telah diterbitkan Kemendagri.
KEPALA BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo mendorong pemda meningkatkan kualitas kebijakan publik yang lebih inklusif dan partisipatif dengan aplikasi Liqlid
KETERBATASAN anggaran yang dimiliki dan meningkatnya kebutuhan perbaikan infrastruktur yang rusak, sejumlah pemerintah daerah di Jawa Tengah mulai mengajukan pinjaman ke bank untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Penggandengan pemerintah daerah penting dalam pencegahan kebocoran anggaran. Sebab, dana negara maupun daerah akan dikelola oleh mereka.
Keberhasilan PKG di daerah sangat bergantung pada beberapa faktor utama.
Retret kepala daerah gelombang kedua di IPDN ini untuk mengukuhkan persatuan sebagai satu bangsa.
Pertemuan itu bakal membuahkan berbagai rekomentasi, termasuk dapat tidaknya hasil kajian
Hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan kegiatan adalan kualitas layanan serta ketersediaan anggaran
Satgas Premanisme dibentuk untuk menegakkan aturan yang sebenarnya sudah ada.
Ada biaya besar yang harus dikeluarkan dalam pesta demokrasi bersifat langsung tersebut dan sebenarnya bisa dilakukan melalui mekanisme demokrasi yang lain.
Badan Legislasi (Baleg) DPR akan menyepakati perubahan beleid itu untuk diambil keputusan tingkat satu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved