Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PENDIDIKAN Latihan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan pegawai KPK memasuki hari kesepuluh. Para peserta melaksanakan aktivitas di luar kelas dengan melaksanakan praktik baris-berbaris dan kebugaran jasmani tiap akhir pekan.
Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri mengatakan Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan merupakan rangkaian proses pengalihan pegawai KPK menjadi ASN. Diklat ini diselenggarakan melalui kerja sama antara KPK dan Kementerian Pertatahanan. "Diklat digelar di Universitas Pertahanan mulai 22 Juli hingga 20 Agustus 2021," ujarnya, Sabtu (31/7).
Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Dian Novianti menjelaskan Diklat bertujuan meningkatkan kompetensi dalam menumbuhkembangkan kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan pegawai KPK. Sasarannya yaitu tercipta kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan dalam menjalankan tugas dan kewajiban di lingkungan KPK.
"Tercatat 18 pegawai KPK mengikuti diklat dari beragam posisi dan jabatan. Para pengajar dituntut bisa menerapkan metode yang tepat dalam menyampaikan materinya," jelasnya.
Dian merinci para peserta diklat sangat beragam tingkat jabatan dari jenjang pegawai level bawah hingga atas. Metode diklat diharapkan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa yang mengedepankan diskusi dan belajar mandiri oleh peserta diklat. Sebagian besar materi diklat merupakan pemahaman baru bagi para peserta. Hal tersebut menjadi salah satu alasan antusiasme peserta.
"Seluruh peserta terjadwal rutin mengikuti rangkaian diklat setiap hari, bahkan Sabtu dan Minggu. Pelaksanaan diklat 80% sesinya dilakukan di kelas dan 20% lain di luar, seperti upacara bendera setiap Senin, serta kegiatan praktik baris-berbaris dan kebugaran jasmani pada Sabtu dan Minggu," paparnya.
Dian berharap dengan metode pembelajaran yang beragam dan materi-materi diklat yang baru peserta memetik wawasan baru secara positif. "Kegiatan ini diharapkan tidak menjadi beban bahkan justru menjadi sarana yang positif bagi peserta untuk pengembangan diri dan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru terkait bela negara dan wawasan kebangsaan," tukasnya.
Baca juga: Upacara Virtual HUT RI bakal Lebih Menarik
KPK dan Kementerian Pertahanan sepakat, setelah menyelesaikan Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan, para peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemberantasan korupsi sebagai konstribusi yang positif bagi kinerja kelembagaan KPK. (OL-14)
PADA 3 Juli 2025 kita memperingati tonggak penting dalam sejarah pendidikan tinggi di Indonesia, yakni peringatan 105 tahun Pendidikan Tinggi Teknik (PTTI).
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Banyak sekolah, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), masih menghadapi kendala dalam memaksimalkan penggunaan Chromebook.
Hari ini menandai dimulainya secara resmi kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pembangunan peradaban bukanlah soal membangun jalan dan jembatan semata.
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Perwakilan FPK Kota Sukabumi, Amir Mahmud, mengatakan kegiatan bertujuan menanamkan rasa cinta Tanah Air serta nilai wawasan kebangsaan.
Penyandang disabilitas bisa ditempatkan di berbagai sektor, mulai dari analisis intelijen, pengolahan data siber, hingga peran dalam riset dan pengembangan teknologi pertahanan.
Rencana itu juga dinilai bukan cuma pembagian pengampunan bagi narapidana. Mereka yang mendapatkan amnesti juga bisa berguna bagi masyarakat.
Sejarah mencatat Indonesia memiliki banyak tokoh yang berperan penting dalam upaya membela, mempertahankan kemerdekaan dan membangun negara.
Kehadiran Komcad bertujuan memperkuat pertahanan Indonesia dengan menyiapkan sumber daya manusia yang terlatih, disiplin, dan siap mobilisasi saat negara memerlukan.
Tidak hanya terkait dengan aspek militer atau pertahanan semata, bela negara juga mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan politik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved