Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Diminta Fokus Kendalikan Harga Obat Covid-19

Sri Utami
14/7/2021 12:44
Pemerintah Diminta Fokus Kendalikan Harga Obat Covid-19
Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati. (Ist/DPR)

PEMERINTAH harus melakukan perhatian khusus pada kasus kematian pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman). Faktanya, tingkat kematian semakin tinggi dan Indonesia menjadi urutan terdepan dalam kasus kematian Covid-19.

Faktor kelangkaan oksigen dan obat serta penuhnya keterisian tempat tidur rumah sakit dan permasalahan mendapatkan mobil ambulans jadi pemicu kematian tinggi pasien isolasi mandiri.

"Bisa dicek di lapangan betapa sulitnya pasien yang isolasi mandiri  mendapatkan tabung oksigen dan obat-obatan terutama untuk golongan antivirus dan antibiotik. Belum lagi masalah kapasitas rumah sakit yang sudah penuh, termasuk sulitnya mendapatkan mobil ambulance bagi pasien yang darurat covid-19," kata anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati. 

Menurut Mufida, program Kemenkes Telemedicine belum terbukti berjalan baik dan informasi terkait isoman sulit didapat masyarakat.

Dia berharap pemerintah tidak perlu banyak lakukan kerja simbolik dan seremonial namun bagaimana pemerintah mampu mengendalikan harga obat yang melonjak tinggi, termasuk ketersediaan tabung oksigen yang memadai bagi pasien covid.

"Realitas di lapangan pasien Covid untuk mendapatkan tabung gas dan obat-obatan masih sangat sulit. Rumah sakit sudah tidak menampung pasien covid. Belum lagi program Kemenkes Telemedicine belum mampu diakses masyarakat secara luas. Ini khan masalah. Hal itu membuktikan panduan isoman dan obat-obatan bagi pasien Covid-19 tidak terjangkau dan belum didapat," tegas Mufida, Rabu (14/7).

Data Lembaga Lapor Covid-19 mengungkap 265 pasien covid-19 meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri di rumah selama bulan Juni hingga 2 Juli 2021. Data tersebut dihimpun berdasarkan hasil penelusuran tim LaporCovid19 di media sosial seperti Twitter, berita online dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19.

Sebanyak 265 Korban jiwa tersebut tersebar di 47 Kota dan Kabupaten dari 10 Provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ini fakta lagi data yang diungkap terkait kematian pasien Covid-19 saat isoman. Data itu tidak dihimpun Kementerian Kesehatan. Secara pribadi saya prihatin akan tingginya kasus kematian pasien Covid saat isoman. Harusnya ini jadi perhatian pemerintah juga," terangnya

Bahkan, ungkap Mufida, Indonesia mencatat rekor kematian harian Covid-19 tertinggi di dunia dengan 1.007 jiwa pada Minggu (11/7) lalu. Jumlah itu menyalip India yang berada di urutan ketiga dengan 720 kasus kematian, kemudian Rusia 749, dan Brasil dengan 597 korban meninggal.

Di hari sebelumnya, pada Sabtu (10/7) kasus kematian harian di Indonesia berada di posisi ketiga dengan 826 jiwa. Di posisi kedua masih ditempati India dengan 899 kasus dan Brasil menduduki puncak dengan 1.172 korban meninggal. 

Ia berharap agar pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat jangan dipaksa untuk melakukan isolasi mandiri di rumah karena tidak akan mendapatkan pengawasan.

Lebih baik pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat terutama yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) ikut dalam antrean IGD rumah sakit.  Sebab, Menurut Mufida, setidaknya ada penanganan yang bisa dilakukan tenaga kesehatan terhadap pasien Covid-19 gejala sedang-berat jika terjadi sesuatu.

"Paling tidak bila pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat bisa diberikan oksigen dan tertangani langsung secara medis oleh tenaga kesehatan rumah sakit. Ini jauh lebih baik daripada isolasi mandiri namun tidak mengetahui harus melakukan apa dan mengkonsumsi obat apa," jelasnya.

"Karenanya harus dicarikan solusi dibukanya rumah sakit darurat dan ruang isolasi mandiri oleh Kemenkes yang di kontrol langsung. Ini jadi solusi meminilisir kematian pasien Covid-19 saat isoman," ujar Mufida. 

Karena itu, permasalahan di lapangan seperti kelangkahan tabung oksigen dan obat, program Kemenkes Telemedicine harus dimaksimalkan bagi pasien Covid-19 dan ketersediaan tempat tidur rumah sakit harus segera diatasi. (Sru/OL-09).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya