Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

KLB Campak di Sumenep Madura, Kemenkes Kejar Target Eliminasi Kasus

M Iqbal Al Machmudi
25/8/2025 13:37
KLB Campak di Sumenep Madura, Kemenkes Kejar Target Eliminasi Kasus
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman.(Dok. Antara)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) tengah mengejar target eliminasi kasus campak di Sumenep, Madura. Saat ini telah ditetapkan status Kejadian Luar Biasa campak (KLB Campak) di Sumenep.

Kemenkes mengungkapkan sampai dengan minggu ke-32 tahun 2025, terdapat kasus suspect campak sebanyak 1.944 kasus, dengan mayoritas berusia 0-4 tahun (53,3%). Pada periode Februari-Juli terdapat 17 kasus kematian dengan mayoritas tidak memiliki riwayat diimunisasi.

Sementara upaya dinas kesehatan dan fasyankes berupa meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit PD3I khususnya pada balita dengan ruam campak, melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) lanjutan untuk mencari sumber penularan dan kontak erat kasus.

"Meningkatkan upaya penemuan kasus suspek campak melalui kegiatan surveilans dan pemetaan kelompok masyarakat berisiko tinggi/rentan seperti bayi, ibu hamil, anak sakit berat, anak malnutrisi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, Senin (25/8).

Fasyankes juga berupaya berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektor untuk mengatasi permasalahan kesehatan lainnya seperti perbaikan gizi, pengendalian infeksi dan komunikasi risiko. Serta memastikan ketersediaan vaksin dan logistiknya serta melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) untuk campak.

"ORI akan dilaksanakan pada 25 Agustus-12 September 2025 yang menyasar anak usia 9 bulan-6 tahun. Melakukan penguatan imunisasi rutin dan melengkapi status imunisasi bagi yang belum dan tidak lengkap," ujar Aji.

Fasyankes juga memberikan vitamin A untuk mencegah penularan dan sakit berat. Melakukan sosialisasi kepada fasyankes dan masyarakat tentang kewaspadaan penyakit PD3I khususnya campak untuk setiap anak balita, dan melaporkan setiap kasus dengan gejala demam dan ruam maculopapular ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).

Sementara itu ada 3 upaya dari Kemenkes yakni berkoordinasi dengan Dinkes Sumenep, Dinkes Jatim, OPD terkait dan mitra setempat untuk penanganan bersama mengirimkan tim utk melakukan PE, dan mendampingi dinkes melakukan survei cepat untuk menentukan target sasaran ORI.  (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya