Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Lestarikan Karapan Sapi Madura, Bupati Sumenep: Punya Nilai Luhur

Antara
22/6/2025 20:01
Lestarikan Karapan Sapi Madura, Bupati Sumenep: Punya Nilai Luhur
Ilustrasi kejuaraan Karapan Sapi di Madura(ANTARA)

BUPATI Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan bakal terus berupaya melestarikan budaya Madura yakni karapan sapi. Salah satunya dengan menggelar lomba yang dilaksanakan di Stadion Giling, Kecamatan Sumenep, Minggu (22/6).

"Karapan sapi ini bukan hanya sebatas hiburan, akan tetapi memiliki nilai budaya luhur yang menjadi identitas Madura. Karena itu, upaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur ini harus kita lakukan," kata Achmad Fauzi Wongsojudo saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan lomba karapan sapi itu.

Sebanyak 64 pasangan sapi kerap berlaga berebut juara di ajang Lomba Karapan Sapi Bupati Sumenep Cup 2025, yang berasal dari empat kabupaten di Pulau Madura yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep, serta dua kabupaten dari luar Pulau Madura, yakni Kabupaten Lumajang dan Probolinggo.

Bupati Fauzi mengatakan Pemkab Sumenep merasa bertanggung jawab untuk melestarikan budaya leluhur karena karapan sapi memiliki makna strategis dan juga bisa menjadi kekuatan pariwisata daerah.

"Masyarakat harus menjaga warisan leluhur Madura ini, khususnya di Kabupaten Sumenep. Karapan sapi bukan hanya hiburan rakyat, tapi, kekayaan budaya yang bisa dikenalkan ke dunia," ungkapnya.

Pemkab Sumenep berkomitmen menjadikan lomba karapan sapi sebagai agenda tahunan, dengan pola penyelenggaraan profesional, kreatif, dan berinovasi. Sang bupati juga mengajak semua pihak memahami pentingnya mengemas pagelaran lomba karapan sapi secara lebih menarik dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk promosi agar acara itu bisa menjadi daya tarik wisata budaya skala nasional maupun internasional.

"Karapan sapi ini bukan sekadar hiburan rakyat, tetapi, juga bentuk kecintaan kita terhadap budaya lokal. Ini harus terus kita jaga agar tetap hidup di tengah arus modernisasi," tutur Bupati Fauzi.

Dia juga mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas dan keamanan selama lomba berlangsung. "Menang dan kalah itu hal biasa dalam sebuah perlombaan, akan tetapi sportivitas dan solidaritas antarpeserta harus terjaga dengan baik," ucapnya.

Ketua Panitia Pelaksana Karapan Sapi Miskun menyatakan lomba karapan sapi kali ini bukan hanya ajang adu cepat antar pasangan sapi, tetapi juga sebagai momentum mempererat kebersamaan dan menjaga jati diri budaya Madura di tengah perubahan zaman.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya