Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MEMASUKI musim penghujan di akhir tahun, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep hingga 15 Desember 2024, tercatat 1.243 orang positif DBD. Kasus DBD di Sumenep ini menunjukkan peningkatan sebanyak 136 kasus dibandingkan periode tiga bulan sebelumnya.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini seringkali menjadi masalah kesehatan di negara-negara tropis seperti Indonesia, terutama selama musim hujan.
Gejala umum DBD meliputi demam tinggi disertai gejala seperti flu. Namun, pada kasus yang lebih parah, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pendarahan, penurunan tekanan darah mendadak (syok), hingga kematian.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumenep, Achmad Syamsuri, menjelaskan bahwa lonjakan kasus DBD di Sumenep terjadi secara bertahap sepanjang tahun 2024.
Sejumlah kasus DBD di bulan September tercatat sebanyak 1.107 orang. Angka ini kemudian meningkat menjadi 1.154 kasus pada Oktober 2024, dengan delapan kasus di antaranya berujung pada kematian.
"Rata-rata ada penambahan sekitar 45 kasus baru setiap bulan. Namun, kami memperkirakan jumlah ini bisa bertambah lagi karena sisa waktu tahun 2024 masih lebih dari 10 hari," kata Achmad mengutip dari Antara News.
Peningkatan curah hujan menjadi salah satu faktor utama yang menciptakan genangan air. Genangan air ini menjadi tempat perkembangbiakan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebar virus DBD.
Lebih lanjut, Achmad mengungkapkan salah satu daerah yang mengalami peningkatan jumlah kasus DBD adalah kabupaten paling timur di Pulau Madura. Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan adanya peningkatan curah hujan.
Dinkes Kabupaten Sumenep juga mengimbau kepada masyarakat agar segera datang ke puskesmas atau rumah sakit jika mengalami gejala DBD.
Saat ini, gejala DBD yang harus diwaspadai meliputi demam tinggi hingga 40°C selama 2–7 hari, nyeri otot, sendi, sakit kepala, terutama di sekitar dahi, serta nyeri di belakang mata.
Selain itu, ruam kulit di sekitar wajah, leher, lengan, atau kaki, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, hingga sesak napas juga merupakan tanda-tanda yang harus diwaspadai.
Achmad menuturkan bahwa saat ini pemerintah sedang berupaya untuk memberantas sarang nyamuk melalui pengasapan, serta mengimbau masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat.
"Saat ini, kami terus berupaya untuk memberantas sarang nyamuk melalui pengasapan, serta mengimbau masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat," ujarnya.
(ANTARA, Dinkes Sumenep/Z-9)
Upaya pengasapan (fogging) yang selama ini dilakukan belum cukup efektif dalam memberantas nyamuk secara menyeluruh.
Salah satu kasus DBD yang mengenaskan terjadi Bengkulu, kakak dan adik kandung di Bengkulu dilaporkan meninggal dunia di pekan yang sama akibat terjangkit virus dengue.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, 2024 merupakan tahun dengan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) disebut akan mengalami peningkatan di musim kemarau basah yang tengah terjadi saat ini.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mereda pada 2025.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon meningkat pada Maret 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved