Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MEMASUKI musim penghujan di akhir tahun, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep hingga 15 Desember 2024, tercatat 1.243 orang positif DBD. Kasus DBD di Sumenep ini menunjukkan peningkatan sebanyak 136 kasus dibandingkan periode tiga bulan sebelumnya.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini seringkali menjadi masalah kesehatan di negara-negara tropis seperti Indonesia, terutama selama musim hujan.
Gejala umum DBD meliputi demam tinggi disertai gejala seperti flu. Namun, pada kasus yang lebih parah, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pendarahan, penurunan tekanan darah mendadak (syok), hingga kematian.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumenep, Achmad Syamsuri, menjelaskan bahwa lonjakan kasus DBD di Sumenep terjadi secara bertahap sepanjang tahun 2024.
Sejumlah kasus DBD di bulan September tercatat sebanyak 1.107 orang. Angka ini kemudian meningkat menjadi 1.154 kasus pada Oktober 2024, dengan delapan kasus di antaranya berujung pada kematian.
"Rata-rata ada penambahan sekitar 45 kasus baru setiap bulan. Namun, kami memperkirakan jumlah ini bisa bertambah lagi karena sisa waktu tahun 2024 masih lebih dari 10 hari," kata Achmad mengutip dari Antara News.
Peningkatan curah hujan menjadi salah satu faktor utama yang menciptakan genangan air. Genangan air ini menjadi tempat perkembangbiakan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebar virus DBD.
Lebih lanjut, Achmad mengungkapkan salah satu daerah yang mengalami peningkatan jumlah kasus DBD adalah kabupaten paling timur di Pulau Madura. Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan adanya peningkatan curah hujan.
Dinkes Kabupaten Sumenep juga mengimbau kepada masyarakat agar segera datang ke puskesmas atau rumah sakit jika mengalami gejala DBD.
Saat ini, gejala DBD yang harus diwaspadai meliputi demam tinggi hingga 40°C selama 2–7 hari, nyeri otot, sendi, sakit kepala, terutama di sekitar dahi, serta nyeri di belakang mata.
Selain itu, ruam kulit di sekitar wajah, leher, lengan, atau kaki, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, hingga sesak napas juga merupakan tanda-tanda yang harus diwaspadai.
Achmad menuturkan bahwa saat ini pemerintah sedang berupaya untuk memberantas sarang nyamuk melalui pengasapan, serta mengimbau masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat.
"Saat ini, kami terus berupaya untuk memberantas sarang nyamuk melalui pengasapan, serta mengimbau masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat," ujarnya.
(ANTARA, Dinkes Sumenep/Z-9)
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Upaya PSN Plus ini mencakup kampanye "Jumat 10 Menit", yaitu kebiasaan rutin membersihkan lingkungan rumah setiap Jumat selama 10 menit.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, masih mengalami peningkatan.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 2025 hingga minggu ke-25 sebanyak 355 kasus dan tiga meninggal.
Dinas Kesehatan Kota Semarang, kecamatan hingga kelurahan serta seluruh warga dan relawan terus gencar melakukan pemberantasan jentik nyamuk setiap pekan.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved