Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Kasus Anak Meninggal karena Cacing, Kemenkes: Mestinya Bisa Dicegah

M Iqbal Al Machmudi
21/8/2025 07:08
Kasus Anak Meninggal karena Cacing, Kemenkes: Mestinya Bisa Dicegah
Ilustrasi(Antara)

Kasus Raya, anak yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi dengan cacing di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, seharusnya bisa dicegah jika keluarga dan lingkungan sekitar saling mengingatkan dan melakukan upaya antisipatif.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman menjelaskan cacing yang menginfeksi Raya adalah jenis cacing gelang. Cacing itu berukuran besar, berkisar 10-35 centimeter sehingga seharusnya bisa dilihat dengan mata telanjang dan mudah dikenali.

"Bila telur infektif tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus kemudian menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga bisa menyebabkan terjadinya pneumonia, dengan gejala batuk, pilek, tidak sembuh dalam waktu lama, bisa keluar cacing dari hidung dan sesak nafas," jelas Aji, Rabu (21/8).

Pada dasarnya masyarakat bisa melakukan upaya pencegahan yang dilakukan dengan menjaga kebersihan perorangan (BAB di tempatnya, mencuci bersih makanan, memasak makanan, mencuci tangan, memotong kuku) dan menjaga kebersihan lingkungan (membuat jamban, sumber air bersih).

Untuk penanganan penderita cacingan dapat segera berobat ke puskesmas, obatnya gratis disediakan pemerintah, yaitu Albendazol.

"Pemerintah juga membagikan obat cacing gratis, yang diberikan 2 kali dalam 1 tahun pada anak usia 1 – 12 tahun, bersamaan dengan pembagian vitamin di posyandu, atau bersamaan dengan kegiatan UKS di sekolah," ujarnya.

Aji menyebut adapun upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas Kabandungan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi PMT ( Pemberian Makanan Tambahan) untuk anak dengan gizi kurang. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) cacingan, dengan Albendazol.

"Penyelidikan epidemiologi, untuk menggali riwayat dan faktor risiko pada penderita, dan upaya pencegahan agar tidak terjadi infeksi lagi," pungkasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya