Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KABAINTELKAM Komjen Paulus Waterpauw membongkar identitas kelompok teroris KKB Papua yang masih aktif melakukan teror di Papua.
Hal itu diungkapkan Paulus dalam diskusi nasional bertajuk Membedah Polemik Label KKB Sebagai Teroris: Pro dan Kontra, pada Jumat (28/5).
Dalam diskusi tersebut, Paulus mengatakan ada sedikitnya sembilan kelompok teroris KKB Papua yang masih aktif. Namun, Paulus juga membeberkan bahwa ada pula kelompok-kelompok yang telah memutuskan tidak aktif melakukan aksi gangguan keamanan di Papua.
"Gerakan separatis saat ini masih terus menyebarkan gerakannya sendiri dengan ingin kemerdekaan melalui kekerasan bersenjata," ucap Paulus, Jumat (28/5).
Adapun sembilan kelompok teroris yang dinyatakan masih aktif ialah kelompok Lekagak Telenggen, Goliat Tabuni, Peni Murib serta Ando Waker yang biasa melakukan teror di sekitar Puncak Papua.
Baca juga: Gubernur Papua Barat Harus Bayar Denda Utang Rp150 M
Kemudian, kelompok Sabinus Walker, Undius Kogoya, dan Lewis Kogoya yang biasa aktif di daerah Intan Jaya Papua.
Terakhir, ialah kelompok Joni Botak yang biasa aktif di Mimika Papua dan kelompok Egianus Kogoya yang biasa beroperasi di Nduga Papua.
Adapun dua kelompok teroris KKB Papua yang tak aktif, kata Paulus, yakni Mathias Wenda yang biasa beroperasi di Wutung dan Puron Wonda dan Endem Wanimbo yang biasa beraksi di Lanny Jaya.
"Ada tokoh tokoh tua, Mathias Wenda itu sudah tidak aktif. Puron Wonda dan Endem Wanimbo juga sudah tidak aktif," paparnya.
Paulus menilai kelompok di atas merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas insiden kekerasan yang terjadi di Papua.
"Peningkatan unsur kekerasan dan teror yang tidak hanya ditujukkan kepada aparat, tapi juga menyasar masyarakat sipil dan merusak fasilitas warga masuk ke tahap brutal sehingga pemerintah menetapkan aksi sekelompok KKB sebagai aksi terorisme," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyebut bahwa ada enam kelompok KKB yang masih aktif menganggu ketenangan warga sipil di wilayah yang berjuluk Mutiara Hitam itu.
“Enam kelompok itu di antaranya, pimpinan Egianus Kogoya, Lekagak Telenggen, dan Serbinus Walker,” tuturnya. (OL-4)
WAKIL Bupati Jayawijaya Papua, Ronny Elopere mengecam serangan kelompok sparatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang menembak mati 2 warga sipil.
Indrajaya mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kejahatan, seraya mengatakan pelanggaran tersebut tidak dapat diampuni.
Jalur dialog secara intensif harus dibuka oleh pemerintah karena situasi kekerasan di Bumi Papua terus berlangsung sejak lama.
Evakuasi jenazah korban penyerangan KKB menghadapi kendala berat karena lokasi kejadian berada di area hutan lebat dengan akses transportasi terbatas.
Puan lantas menyatakan bahwa DPR RI, khususnya Komisi I dan III, memiliki wewenang konstitusional untuk mengawasi kebijakan pertahanan, keamanan, serta hukum dan HAM.
DUA jenazah pendulang emas yang tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan selesai divisum di RSUD Dekai.
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dan Compressed Biomethane Gas (CBG) pertama di Papua diresmikan.
BMKG mencatat bahwa terjadi tsunami kecil di perairan Indonesia akibat gempa M 8,7 yang terjadi wilayah pesisir timur Rusia. Gelombang tsunami tersebut paling tinggi sekitar 20 cm.
BMKG Wilayah V Jayapura melaporkan bahwa tujuh daerah di Tanah Papua berisiko terdampak akibat gempa besar berkekuatan 8,7 magnitudo
WAKIL Presiden Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai usulan sejumlah pihak agar dirinya berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur atau Papua.
KOMUNITAS anak-anak muda dari Papua, Tong Baronda, ingin menyuarakan budaya, adat, dan hasil komoditas asal Papua.
Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya seperti tarian tradisional, musik daerah, dan pameran kerajinan tangan, serta bazar Ekraft UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved