Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Komisi III: Peran Polwan Perlu Ditingkatkan Hadapi Teroris Wanita

Putra Ananda
01/4/2021 13:33
Komisi III: Peran Polwan Perlu Ditingkatkan Hadapi Teroris Wanita
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai NasDem Eva Yuliana(MI/Agus Utantoro)

BELAJAR dari insiden baku tembak antara kepolisian dengan teroris Zakiah Aini yang terjadi di Mabes Polri Rabu (31/3) kemarin, Komisi III DPR RI menilai kepolisian perlu mengoptimalkan peran polisi wanita (polwan) dalam tindakan pencegahan dan kewaspadaan dini dari serangan teroris. Sesama wanita, polwan dinilai dapat lebih leluasa dalam memeriksa tamu perempuan yang terlihat mencurigakan.

"Saya melihat keterlibatan perempuan dalam langkah pencegahan dan pengamanan sangat kurang. Padahal untuk masuk ke objek vital, perlu ada pemeriksaan maksimal. Itu harus dipastikan keamanannya dan dilakukan tidak oleh lawan jenis. Kejadian di Mabes Polri, di mana pelakunya adalah perempuan, menjadi pembelajaran berharga untuk segera melakukan optimalisasi Polwan dalam pengamanan" kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai NasDem Eva Yuliana di Kompleks Parlemen Senayan, jakarta, Kamis (1/4).

Menurut Eva, perang terhadap aksi teror masih terus berlangsung. Pihak kepolisian diminta untuk tetap waspada akan adanya potensi aksi terorisme yang kemungkinan bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, kepolisian diharapkan mampu mengusut jaringan terorisme yang terlibat dalam rentetan aksi teroisme di Indonesia yang terjadai dalam beberapa waktu dekat.

Baca Juga: Dokter: Penyerang Mabes Polri Ditembak di Bagian Jantung

"Percayakan sepenuhnya penanganan sebentuk aksi kekerasan seperti ini kepada petugas TNI/Polri. Saya sangat optimis, kita bisa menyelesaikan semuanya segera,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Eva juga mengapresiasi kesiapan dan kesigapan petugas kepolisian yang berhasil melumpuhkan pelaku. Dirinya pun menilai, jaringan teroris sudah mulai terdesak sehingga pola serangannya bersifat 'lone wolf terorism'.

"Sikap dan gelagat yang tampak sangat tidak terlatih, menurut saya, saat ini jaringan para pelaku teror sedang panik!” tegasnya.

Eva menjelaskan, kesiapan dan kesigapan petugas kembali teruji dalam menangani persoalan gangguan keamanan. Terbukti, hanya dalam hitungan hari, polisi berhasl mengungkap satu per satu keterlibatan pelaku dan jaringannya dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) lalu.

“Profesinalisme dan kemampuan Polri dalam menanggulangi aksi teror dan pemulihan keamanan sangat meyakinkan. Tapi, hal ini rupanya justru menjadi pemicu bagi para pelaku teror dan jaringannya semakin membabi buta. Mereka menyerang langsung ke jantung kendali Mabes Polri. Itu pun tampak dikerjakan asal asalan lagi, melihat hal ini, menurut saya rasa mereka (jaringan teroris) kini sedang panik," paparnya. (Uta/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya