Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

DPP NasDem Jenguk Korban Bom Makassar

Cahya Mulyana
29/3/2021 20:41
DPP NasDem Jenguk Korban Bom Makassar
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali.(MI/Taufan SP Bustan )

FUNGSINARIS DPP Partai NasDem menjenguk korban bom gereja katedral Makassar yang tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3).

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengharapkan seluruh korban tidak hanya mendapat pemulihan luka-luka, tetapi juga pemulihan trauma secara psikologis.

Turut serta dalam agenda tersebut antara lain Ketua Korbid Ideologi, Organisasi, dan Kaderisasi DPP Partai NasDem Sri Sajekti Sudjunadi, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sulawesi yang juga Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, serta Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Mereka juga berkesempatan mengunjungi dua korban di antaranya Kosmas, salah seorang petugas keamanan gereja yang pertama kali mencoba menghadang pelaku bom bunuh diri saat mendatangi lokasi.

"Alhamdulillah, secara fisik dari apa yang kita lihat hari ini ada dua pasien, Pak Kosmas yang pertama kali berhadapan dengan pelaku kondisinya mulai membaik dan stabil. Kita doakan supaya yang bersangkutan cepat sembuh kembali," ungkap Ali usai menjenguk korban dalam keterangannya, Senin (29/3).

Dia menambahkan, DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan akan menindaklanjuti kunjungan hari ini untuk memberikan santunan kemanusiaan terhadap semua korban.

"Kita harap bisa saling dengan meringankan beban mereka. Namun yang terpenting adalah juga mengobati psikologis mereka selain luka fisiknya, supaya insya Allahmereka bisa kembali beraktivitas," tambah Ali.

Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Ali kembali menyatakan sikap Partai NasDem yang mengecam dan mengutuk keras tindak terorisme tersebut. NasDem berharap pemerintah menggencarkan upaya deradikalisasi terhadap pihak-pihak yang diketahui terafiliasi dengan jaringan terorisme.

"Negara harus hadir memberikan perlindungan kepada warganya. Harus diusut tuntas seluruh jejaringnya. Ini adalah suatu kelompok terencana. Mereka harus ditempatkan sebagai musuh negara, musuh bangsa. Apa yg mereka lakukan hari ini adalah biadab, kedok agama. Tidak tidak ada satupun agama yang mengajari kekerasan," pungkasnya. (Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya