Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

KPK Perpanjang Penahanan Edhy Prabowo

Dhika Kusuma Winata
15/12/2020 02:35
KPK Perpanjang Penahanan Edhy Prabowo
Juru Bicara KPK Ali Fikri(MI/Susanto)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang masa penahanan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo selama 40 hari ke depan hingga 23 Januari 2021.

“Dilakukan perpanjangan penahanan terhadap lima tersangka masing-masing selama 40 hari dimulai 15 Desember 2020 sampai dengan 23 Januari 2021,” kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, kemarin.

Lima tersangka kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster yang penahanannya diperpanjang itu, yakni Edhy Prabowo, staf khusus Menteri KKP Safri, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi, Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito, dan staf istri Edhy, Ainul Faqih.

Kelimanya ditahan KPK seusai operasi tangkap tangan dan penetapan tersangka beberapa waktu lalu. Adapun dua tersangka lagi, yakni staf Khusus Menteri KKP Andreau Pribadi Misata dan sespri Edhy Amiril Mukminim baru menyerahkan diri sehari kemudian. Ali Fikri mengatakan perpanjangan masa penahanan dilakukan lantaran penyidik membutuhkan waktu untuk pemeriksaan dan melengkapi berkas perkara.

Selain itu, KPK menyelusuri aliran dana suap melalui dua sespri Edhy, yakni Fidya Yusri dan Anggia Putri Tesalonikacloer, Jumat (11/12).

“Penyidik memeriksa para saksi seputar pengetahuan mengenai dugaan adanya aliran uang yang diterima tersangka APM (Andreau Pribadi Misata) dan EP (Edhy Prabowo) kepada pihak lain yang diduga bersumber dari perizinan ekspor benur di KKP,” kata Ali Fikri.

Penyidik juga memeriksa Amiril Mukminin untuk mengonfi rmasi soal penerimaan uang. Penyidik komisi juga memeriksa staf khusus sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas Andreau Pribadi Misata untuk mendalami tugas tim bentukan Edhy itu.

Dalam kasus itu, Edhy diduga menggunakan rekening anak buah/staf istrinya, Ainul Faqih, sebagai penampung duit dari pengusaha eksportir bayi lobster. ATM rekening Ainul itu dipakai Edhy membeli barang-barang mewah saat berada di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Edhy diduga menerima Rp3,4 miliar dan US$100 ribu (setara US$1,4 miliar), kemudian membelanjakan sebagian saat kunjungan kerja di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Senilai US$100 ribu itu diduga dari Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito pada Mei lalu.

Adapun duit Rp3,4 miliar diduga berasal dari Ahmad Bahtiar selaku pemilik PT Aero yang ditransfer pada 5 November lalu ke rekening staf istri Edhy. (Dhk/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya