Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Irma Minta Aboe Bakar Pahami Regulasi Prokes dan Lindungi Rakyat

Mediaindonesia.com
14/12/2020 09:48
Irma Minta Aboe Bakar Pahami Regulasi Prokes dan Lindungi Rakyat
Pimpinan FPI Rizieq Shihab (tengah) menyapa para pendukungnya saat berkunjung ke Bogor(AFP/Aditya Saputra)

POLITIKUS nonaktif Partai NasDem Irma Suryani Chaniago meminta politikus PKS Aboe Bakar Alhabsyi agar lebih cermat dalam memberikan keterangan terkait pembandingan antara kampanye pilkada dengan kerumunan massa yang dilakukan laskar FPI saat menjemput sang pimpinan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta.

"Seharusnya jika merasa calon yang didukung melanggar protokol kesehatan, harusnya PKS tarik dukungan, itu baru konkret! PKS kan juga salah satu partai pendukung di pilkada," kata Irma melalui keterangan resmi, Senin (14/12).

Irma menyerukan agar Aboe Bakar tak hanya mencari pembenaran atas perilaku FPI yang tidak memiliki alasan konstitusi untuk mengumpulkan orang yang berakibat mencelakai orang lain.

"Sebagai politikus dan wakil rakyat jangan asal bicara, pahami regulasi dan lindungi rakyat dari perilaku arogansi mubazir yang dapat berakibat fatal. Tertularnya rakyat yang ikut dalam kerumunan maupun rakyat yang berinteraksi dengan mereka yang terinfeksi setelah kerumunan," ujarnya.

Irma menegaskan jika kegiatan Pilkada merupakan kontestasi politik yang dijamin undang-undang. Kerumunan yang terjadi di pilkada tentu juga dapat dikategorikan melanggar protokol kesehatan jika jumlahnya besar dan tidak menggunakan masker. 

Baca juga: Pemprov DKI Layangkan Denda Rp50 Juta pada Rizieq Shihab

Kemudian, kontrol forum pilkada adalah ranah Bawaslu dan KPU untuk memberikan sanksi.

Hal tersebut berbeda dengan kerumunan yang dilakukan FPI yang secara arogan dan tidak bertanggung jawab menyerukan penjemputan "seseorang" di bandara hanya untuk menggiring opini publik bahwa oknum yang dijemput memiliki pengikut besar dan boleh berbuat apapun juga, meskipun melanggar protokol kesehatan. Pun melanggar hak rakyat, karena kerumunan tersebut membuat penerbangan dalam dan luar negeri tertunda.

"Bayangkan berapa kerugian yang harus ditanggung masyarakat akibat perilaku picik tersebut, belum lagi kerusakan area bandara yang harus ditanggung Angkasa Pura. Persoalannya bukan soal mereka berniat ganti rugi, tetapi perusakan itu nyata merupakan perbuatan tidak bertanggung jawab," tukas Irma.

Irma meminta Aboe Bakar memahami salah satu pepatah bijak, "karena nila setitik rusak susu sebelanga".

"Karena kerumunan satu hari, rusak kerja protokol covid dan gubernur DKI dengan PSBB-nya selama setahun".(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya