Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
ORGANISASI sayap keagamaan PDI Perjuangan, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) meminta polisi untuk membuka rekaman kamera pemantau atau closed-circuit television (CCTV) tempat kejadian penyerangan pengikut tokoh Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
Diketahui, CCTV di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada saat terjadinya peristiwa penembakan enam simpatisan Rizieq dilaporkan tidak berfungsi atau mati.
"Menurut saya bisa FPI bisa menunjukkan sikapnya dengan bekerjasama dengan Polri untuk mengungkap fakta kejadian di tol Jakarta Cikampek ini. Sebenarnya akan mudah dikonfirmasi validasinya, dengan membuka semua rekaman CCTV jalan tol," ungkap Ketua Pimpinan Pusat Baitul Muslimin (Bamusi) Mahmuddin Muslim dalam keterangannya, Selasa (8/12).
Menurutnya, jika hal ini bisa dilakukan akan memudahkan penyelidikan dan membongkar fakta yang ada. Muslim menilai banyak informasi yang berseliweran di media sosial dan lainnya.
Baca juga: Jangan sampai Covid-19 dan Tewasnya Anggota FPI Lupakan Korupsi
"CCTV bisa membantu mengkonfirmasi semua peristiwa. Misalnya rekaman yang diduga percakapan para pengawal Muhammad Riziq yang tersebar luas di masyarakat, rekaman CCTV tentu akan bisa mengkonfirmasi melalui visual kejadian saling tutup," jelas Muslim.
Dia menilai, anasir-anasir bertebaran yang akan menguras energi masyarakat di tengah karenan belum jelasnya faktanya.
Mulslim mengatakan, berdasarkan keterangan FPI dalam konferensi pers menyatakan, para pengawal Rizieq itu tidak pernah dipersenjatai, selalu pakai tangan kosong. Sementara dari pihak kepolisian kepada media massa memaparkan peristiwa penembakan tersebut dilakukan karena jiwa petugas polri terancam karena diserang senjata api.
"Jika faktanya sesuai dengan apa yang di sampaikan polri, makanya FPI mesti mengikuti proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Pun bisa menjadi bahan evaluasi dan koreksi diri bagi FPI dalam memperbaiki organisasi maupun sikapnya di masa yang akan datang," pungkas Muslim.
Diketahui, bentrokan antara polisi dan simpatisan Rizieq Shihab terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Minggu (6/12) pukul 23.00 WIB hingga Senin (7/12) dini hari .
Akibatnya, enam orang tewas setelah terjadi baku tembak. Korban empat yang sudah diidentifikasi yakni M. Reza, 20; Lutfhil Hakim, 24; Akhmad Sofyan, 26; dan M. Suci Khadavi, 21. (OL-4)
Adapun massa PA 212 mulai tiba di kawasan Monas sekitar pukul 01.30 WIB.
Personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Kedubes AS.
Susatyo menyebut personel tersebut gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait.
Mantan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab hari ini dinyatakan bebas murni oleh BP Kelas Satu Jakarta Pusat. Rizieq Shihab menuntut penyelesaian kasus KM 50 yang menewaskan enam aggotanya.
FPI mendukung KPK mengusut tuntas dugaan penerimaan gratifikasi kasus penemabakan KM 50
Presiden mempertimbangkan banyak hal dalam memberhentikan menteri
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, menjelaskan bahwa operasi Patuh Jaya 2025 menyasar empat aspek utama, yaitu: pengendara, kendaraan, lokasi, dan kegiatan masyarakat.
Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas,
Proses hukum juga menjadi cerminan bagaimana setiap pihak menyampaikan keyakinannya kepada publik, bukan hanya soal materi perkara semata.
Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2025 selama 14 hari, mulai hari ini, Senin 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Terdapat 14 jenis pelanggaran yang menjadi target sasaran.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto meminta jajarannya untuk tidak memberikan toleransi terhadap pengguna kendaraan yang menggunakan pelat nomor palsu dalam Operasi Patuh Jaya 2025.
Polda Metro Jaya resmi mulai menggelar Operasi Patuh Jaya 2025, pada Senin 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Salah satu fokus utama adalah menindak pengguna pelat nomor palsu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved