Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PP Muhammadiyah menyesalkan kinerja kepolisian dalam memberikan informasi terkait penembakan yang menewaskan 6 simpatisan FPI oleh aparat.
Ketua PP Muhammadiyah bidang Hukum dan HAM dan Kebijakan Publik Busyro Muqqodas menilai, penjelasan Kapolda Metro Jaya melalui media atas peristiwa tersebut menunjukkan sikap defensif dan sepihak dari Kepolisian yang mirip dan merupakan pengulangan terhadap berbagai persitiwa penembakan terhadap orang yang dituduh sebagai pelaku tindak pidana di masa lalu.
“Kami meminta perlunya diadakan evaluasi terhadap pola penangan penggunaan senjata api oleh pihak kepolisian dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sangat disayangkan seolah tidak terdapat upaya-upaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku terkait pengolahan dan pengamanan TKP,” katanya dalam keterangan resmi PP Muhammadiyah, hari ini.
Busyro menyebutkan, seharusnya polisi mengikuti prosedur dalam penyelidikan perkara. Apabila polisi memang mendapatkan hambatan, apalagi dalam bentuk kekerasan, maka penyelidik melaporkan kejadian tersebut dan melakukan pengamanan TKP.
“Sehingga peristiwa tersebut menjadi langkah awal pembuktian adanya tindak pidana penyerangan terhadap petugas kepolisian yang sedang melaksanakan tugas,” ujarnya.
Baca juga: Kapolri Perintahkan Aparat Tingkatkan Pengamanan dan Kenakan Rompi
Kenyataannya, tambah Busyro, langkah yang dilakukan kepolisian telah mengabaikan prinsip penanganan perkara. “Kami meminta perlunya pemeriksaan terhadap 6 petugas kepolisian yang melakukan penyelidikan beserta atasan yang bertanggung jawab. Pemeriksaan terhadap petugas kepolisian tersebut menjadi jelas maksud dari adanya penyerangan dan batasan yang dibenarkan oleh hukum untuk mencegah serangan tersebut termasuk bila perlu melakukan beladiri,” jelasnya.
Yang semakin memprihatinkan, ungkap Busyro, pihak militer melalui Pangdam Jaya ikut terlibat dalam menjelaskan peristiwa kematian 6 anggota FPI oleh pihak Kepolisian.
“Hal ini menguatkan dugaan TNI turut berperan dalam penanganan penyidikan tindak kejahatan. Ini berarti TNI telah keluar dari fungi dan tugas utama TNI,” tegasnya.
Karena itu, lanjut, pihaknya mendesak Komnas HAM maupun tim independen untuk secara transparan mengungkap kasus penembakan terhadap warga sipil tersebut.
“Tim Independen yang sebaiknya dibentuk khusus oleh Presiden untuk mengungkap secara jelas duduk perkara kejadian sebenarnya. Tim ini seyogyanya diberikan mandat untuk menguak semua peristiwa di Indonesia dengan melakukan investigasi dan pengungkapan seluruh penggunaan kekerasan dengan senjata api oleh aparat penegak hukum, polisi maupun Tentara Nasional Indonesia di luar tugas selain perang,” pungkasnya. (OL-4)
Dalam proses penyusunan revisi ini, pemerintah telah membentuk tim lintas kementerian, yang terdiri dari enam kementerian/lembaga, termasuk BP2MI.
MUHAMMADIYAH memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender ini menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia, ini aplikasinya
SETELAH 12 hari perang Iran-Israel, Pemerintah Iran mengumumkan gencatan senjata. Langkah ini diambil diharapkan akan mampu membangun perdamaian di muka bumi.
Dalam konteks global, keseragaman waktu mempermudah perencanaan kegiatan, baik dalam ranah keagamaan, pendidikan, maupun ekonomi.
Muhammadiyah secara resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender tersebut menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia.
BADAN Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) menggandeng PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) untuk mendukung transformasi digital berbasis nilai.
Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas,
Proses hukum juga menjadi cerminan bagaimana setiap pihak menyampaikan keyakinannya kepada publik, bukan hanya soal materi perkara semata.
Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2025 selama 14 hari, mulai hari ini, Senin 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Terdapat 14 jenis pelanggaran yang menjadi target sasaran.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto meminta jajarannya untuk tidak memberikan toleransi terhadap pengguna kendaraan yang menggunakan pelat nomor palsu dalam Operasi Patuh Jaya 2025.
Polda Metro Jaya resmi mulai menggelar Operasi Patuh Jaya 2025, pada Senin 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Salah satu fokus utama adalah menindak pengguna pelat nomor palsu.
Kepolisian masih menyelidiki kematian diplomat Kementerian Luar Negeri di kostnya. Polisi mengungkap bahwa istri korban tiga kali meminta penjaga kos untuk mengecek kamar suaminya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved