Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

MUI Jabar Desak Polri Usut Kasus Adzan Ajak Jihad

Bayu Anggoro
02/12/2020 21:40
MUI Jabar Desak Polri Usut Kasus Adzan Ajak Jihad
Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat Rahmat Syafei (kiri).(MI/Bayu Anggoro)

ADANYA sejumlah masyarakat yang mengumandangkan adzan dengan disisipi ajakan jihad, mengundang perhatian kalangan ulama. Ketua Majelis  Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) Rahmat Syafei menilai hal itu tidak dibenarkan karena sudah termasuk pelecehan agama.

Rahmat meminta kepolisian segera menyelidiki dan memproses hukum para pelakunya yang videonya sudah tersebar luas ke masyarakat. "Polisi harus bertindak cepat lantaran video yang menyelipkan lafaz 'hayya alal jihad' itu meresahkan masyarakat," katanya di Bandung, Rabu (2/12).

Dia meminta aparat kepolisian untuk segera bertindak agar masyarakat khususnya di Jawa Barat tetap kondusif. "Ajakan jihad ini tidak pada tempatnya dan bertentangan dengan syariah Islam," katanya.

Menurut dia, meski kumandang tersebut tidak dimaksudkan untuk adzan, hal itu termasuk pelecehan agama yang perlu diusut tuntas pelakunya. "Apalagi ini sudah meresahkan masyarakat," katanya.

Terpisah, aksi unjukrasa masyarakat yang menolak kedatangan Rizieq Shihab di Jawa Barat terus berlanjut. Kali ini ratusan warga Kabupaten Cianjur yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cinta NKRI turun ke jalan menyuarakan penolakan kedatangan HRS di Kabupaten Cianjur. Mereka berunjuk rasa di depan Tugu Pramuka, Rabu (2/12).

"Kami menolak kedatangan Rizieq Shihab ke Cianjur. Selain masalah protokol kesehatan, juga provokasi yang memecah belah persatuan," ucap orator aksi Aliansi Masyarakat Cinta NKRI, Ruslandi.

Koordinator aksi unjuk Jerry, mengatakan selain menolak kedatangan HRS ke Cianjur, pihaknya juga mendukung TNI/Polri dalam menegakan protokol kesehatan. "Aksi penolakan Rizieq Shihab untuk datang ke Cianjur karena sebagai pelanggar protokol kesehatan serta provokasi dan merusak kebhinekaan yang dimiliki oleh Indonesia. Kami juga mendukung TNI/Polri dalam menegakan protokol kesehatan," tegasnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya