Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Jelang Pemungutan Suara, Kampanye Tatap Muka Terus Meningkat

Indriyani Astuti
25/11/2020 21:17
Jelang Pemungutan Suara, Kampanye Tatap Muka Terus Meningkat
.(MI/Yusuf Riaman)

MEMASUKI 60 hari penyelenggaraan kampanye pasangan calon kepala daerah, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat kegiatan kampanye dengan metode tatap muka terus meningkat menjelang hari pemungutan suara yang dilangsungkan pada 9 Desember 2020. Meski demikian, pelanggaran protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 cenderung menurun.

"Selama hampir dua bulan masa tahapan kampanye Pilkada 2020, metode kampanye dengan tatap muka paling diminati mencapai 91.640 kegiatan," ujar Komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin di Jakarta, Rabu (25/11).

Seiring dengan penambahan kampanye tatap muka dan/atau pertemuan terbatas selama masa kampanye, terang Afif, metode kampanye daring juga mengalami peningkatan. Terdapat setidaknya 116 kegiatan kampanye daring di 270 daerah yang menyelenggarakan pilkada pada 10 hari keenam kampanye.

Meski begitu, pelaksanaan kampanye daring masih mengalami beberapa kendala. "Kendala yang paling banyak ditemukan yaitu jaringan internet yang tidak mendukung dan kepemilikan gawai oleh pemilih sebagai target peserta kampanye untuk mengakses konten kampanye," ucapnya.

Dalam periode 15 hingga 24 November 2020), Bawaslu mencatat kampanye dengan metode tatap muka terus mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya, yaitu menjadi 18.025 kegiatan. Adapun pada 10 hari kelima masa kampanye, yaitu pada 5 hingga 14 November 2020, kegiatan tatap muka sebanyak 17.738 kegiatan.

Pada 10 hari keenam kampanye, Bawaslu menemukan pelanggaran prokes sebanyak 373 kasus. Terhadap pelanggaran-pelanaggaran itu, terang Afif, Bawaslu menerbitkan sebanyak 328 surat peringatan dan melakukan pembubaran terhadap 39 kegiatan. Pembubaran dilakukan oleh Bawaslu saja atau bekerja sama dengan Satpol PP maupun kepolisian.

Di samping itu, dalam menjalankan tugasnya, masih ada pengawas pemilu yang mengalami kekerasan ataupun intimidasi. Bawaslu mencatat, setidaknya 24 pengawas pemilu mengalami kekerasan verbal dan empat mendapat kekerasan fisik saat bertugas selama 10 hari keenam kampanye.

Meskipun kampanye tatap muka kian intens dilakukan, menurut Afif, jumlah pelanggaran protokol kesehatan dalam kampanye pada 10 hari keenam cenderung menurun. Pada periode 5 hingga 14 November 2020, Bawaslu menemukan 438 pelanggaran. Pada periode 15-24 November 2020, Bawaslu menemukan 373 pelanggaran. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya