Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menyampaikan permintaan maaf atas adanya prajurit TNI yang melakukan penyerangan dan perusakan di Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8) dini hari.
Andika juga menegaskan akan menindak tegas anggota yang terlibat dan akan mengganti rugi biaya perawatan rumah sakit ataupun kerusakan yang ditimbulkan oleh para pelaku.
Hingga kini, Polisi Militer Kodam Jaya sudah memeriksa 12 prajurit TNI-AD dan 19 orang lagi dalam proses pemanggilan.
“Jadi, total ada 31 dan pemeriksaan ini akan berlangsung dan akan dipenuhi semua kebutuhan administrasi,” ujar Andhika, kemarin.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mengatakan, selain menindak anggota TNI yang terlibat, pimpinan atau komandan para prajurit TNI itu juga harus diberikan sanksi tegas.
Menurut dia, sanksi layak diberikan kepada para komandan prajurit TNI itu karena teledor dalam mengawasi anak buahnya.
“Saya kira sangat pantas diberikan sanksi minimal teguran keras karena tidak bisa mengendalikan anak buahnya,” ujar Edi ketika dihubungi, kemarin.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menilai pemberian sanksi tersebut bisa dilihat dari sudut pandang hukum pidana dan hukum kedisiplinan militer.
“Harus diperiksa apakah komandannya terlibat, menganjurkan atau tidak? Setelah ia mengetahui ada serangan, apa yang dia lakukan?”
ungkapnya.
Ia pun menilai seharusnya para anggota hingga level komandan dijejali pendidikan hukum sipil agar terbiasa menyelesaikan masalah dengan hukum atau musyawarah.
“Kalaupun benar ada informasi keroyokan, ada prosedur hukum. Namun, ini malah main hakim sendiri. Ini kurang dicermati anggota dan pimpinannya,” tambahnya.
Dijerat UU ITE
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, dari 12 anggota TNI yang diperiksa, 3 orang diantaranya telah mengakui perbuatannya melakukan perusakan sepeda motor dan kendaraan lainnya.
“Sesuai data dan fakta yang ditemukan di lapangan, luka yang ada di prajurit TNI bukan karena pengeroyokan, tetapi akibat kecelakaan tunggal,” ujar Hadi dalam keterangan pers yang didampangi Kapolri Jenderal Idham Azis di Lanud Hasanuddin, Makassar, kemarin.
Sementara itu, Danpuspom TNI Mayjen Eddy Rate Muis menilai adanya berita hoaks atau berita bohong yang membuat ratusan orang melakukan penyerangan dan perusakan di Kantor Polsek Ciracas.
Saat ini, tim gabungan Pomdam Jaya dan Polda Metro Jaya tengah menelusuri berita bohong alias hoaks tersebut. “Kalau memang ada terbukti, ada berita hoaks ini tentunya akan dijerat dengan UU ITE. Ancaman hukumannya lumayan. Jadi, tidak ada yang lolos, biar tim bekerja dulu,” ujar Eddy.
Eddy menambahkan, Prada Muharman Ilham juga bisa dijerat UU ITE jika terbukti sebar hoaks. Pasalnya, diduga ada oknum yang menyebarkan isu bahwa Prada Ilham terluka karena dikeroyok.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, berdasarkan olah TKP, penyebab faktor kecelakaan Prada Ilham karena tidak berkonsentrasi dalam berkendara.
“Prada Ilham tidak konsentrasi dan tidak dapat mengendalikan sepeda motornya saat akan menyalip sepeda motor yang ada di depannya yang belum diketahui identitasnya sehingga terjatuh sendiri,” ucap Sambodo. (Ssr/LN/X-10)
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pembukaan Seleksi Asesmen Calon Anggota Kompolnas
Apel Pengamanan Jeang Pilkada di Kabupaten Bogor
Strategi penanggulangan korupsi dimulai dari memupuk nilai integritas.
Warga Kampung Bantar Limus, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dibuat terkejut dengan penemuan mayat termutilasi.
Markas Kepolisian Sektor Ciracas, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, Sabtu (29/8). Sejumlah fasilitas milik polisi dirusak dan dibakar.
Dua anggota polisi terluka berikut dua unit mobil operasional dirusak dalam insiden penyerangan oleh sekelompok orang tidak dikenal di Mapolsek Ciracas Jakarta Timur, Sabtu (29/8).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan ada 100 orang tidak dikenal melakukan penyerangan Mapolres Ciracas Jakarta Timur.
Dua anggota polisi tersebut dianiaya saat melakukan patroli. adalah anggota satuan Sabhara dan Pam Obvit Polsek Ciracas, Jakarta Timur
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0505/JT Kolonel Kav Rahyanto Edy Yunianto belum mendapat laporan bahwa anggotnya terlibat dalam perusakan tersebut.
Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin meminta polisi mengusut tuntas kasus pengrusakan Mapolsek Ciracas dan meminta masyarakat tidak terprovokasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved