Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Joko Widodo kembali menyatakan reformasi birokrasi pemerintahan harus terus dilakukan. Reformasi birokrasi dengan pemangkasan eselonisasi perlu terus dilakukan untuk efisiensi anggaran.
“Organisasi birokrasi yang terlalu banyak jenjang dan terlalu banyak divisi harus kita sederhanakan. Eselonisasi harus kita sederhanakan, tanpa mengurangi pendapatan penghasilan dari para birokrat,” ungkap Presiden saat memberikan sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, kemarin.
Presiden menyebutkan jumlah eselon dalam birokrasi pemerintah saat ini masih terlalu banyak. Hal itu mengakibatkan birokrasi yang panjang dan anggaran tidak efektif karena tercecer di banyak unit.
“Karena terlalu banyak eselon akan semakin memperpanjang birokrasi akan semakin memecah anggaran dengan unit-unit yang kecil-kecil yang sulit pengawasannya dan anggaran akan habis digunakan hanya untuk rutinitas.”
Presiden menyatakan pemangkasan eselon akan berdampak pada efisiensi anggaran untuk membiayai program strategis. Dengan penyederhanaan birokrasi itu, imbuh Presiden, anggaran di kementerian/lembaga bisa digunakan untuk kepentingan rakyat.
“Inilah yang sejak awal saya sampaikan dan inilah yang saya tidak mau. Saya minta agar anggaran digunakan untuk membiayai program yang strategis, relevan dengan kebutuhan nasional kita, yang menjawab kepentingan masyarakat, dan yang membawa lompatan kemajuan kita,” ucap Presiden.
Sama dengan Presiden, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut wabah covid-19 dapat dimanfaatkan menjadi momentum transformasi birokrasi. Perubahan tata kelola pemerintahan bisa membuat Indonesia semakin modern.
“Transformasi governansi publik harus dilakukan secara sistematis dan terukur. Hal ini sangat diperlukan untuk membentuk birokrasi menuju Indonesia maju,” kata Ma’ruf.
Menurut dia saat ini selu- ruh negara di dunia berusaha bangkit dari pandemi covid-19. Semua negara mengakselerasi perubahan cara kerja dengan beragam penyesuaian untuk dapat berkembang. Indonesia, kata Ma’ruf, tak boleh kalah. Semua pihak harus beradaptasi. “Birokrasi harus mampu hadir dengan DNA baru yang lebih inovatif, adaptif, dan responsif.” (Dhk/Mir/P-1)
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Ade Irfan juga menyampaikan bahwa saat ini sejumlah kementerian sudah mengatur jadwal perpindahan ASN ke IKN.
Jokowi telah memenuhi janjinya untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum HUT Ke-79 RI. Kehadiran Presiden Jokowi di IKN sekaligus mengawasi langsung penyelesaian pembangunan IKN.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kerja Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/7).
Silfester membantah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyokong KPU dan Mahkamah Konstitusi selama Pemilu 2024.
Penambahan kerugian negara bisa terjadi atas beberapa temuan baru. Salah satunya yakni data tambahan dari auditor.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
SETELAH melalui polemik internal dan aksi massa yang menuntut pembenahan, Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pergantian dalam struktur pengurus
Rocky Gerung mengatakan bahwa momentum 27 tahun Reformasi bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam konteks perombakan struktur politik dan ekonomi Indonesia.
Aktivis 1998 dari berbagai kelompok dan daerah akan menggelar Sarasehan Aktivis Lintas Generasi, pada Rabu 21 Mei 2025.
DIREKTUR Eksekutif Amnesty Internasional Usman Hamid mengatakan jelang peringatan 27 tahun reformasi, kebebasan sipil dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) semakin mundur.
Reformasi yang sudah susah payah dicapai Indonesia pasca 32 tahun Soeharto berkuasa, kini dipaksa putar balik kembali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved