Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
ANGGOTA Komisi I DPR Dave Akbarshah meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk terus menyisir dan mendata warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Ia berpendapat, kemungkinan besar banyak WNI yang tak terdata karena statusnya yang tidak sah atau bermasalah.
Dave mengatakan upaya pendataan itu sangat penting di tengah situasi pandemi saat ini. Karena dengan begitu, dapat diketahui lebih pasti hal apa saja yang masih harus dilakukan oleh pemerintah melalui perwakilan RI di luar negeri terhadap para WNI tersebut.
"Harus dipastikan lagi karena seperti kita ketahui banyak WNI yang selama ini tidak terdata karena takut ketahuan statusnya oleh KJRI dan KBRI misalnya," ujar Dave.
Baca juga: KBRI New Delhi Fasilitasi Repatriasi 107 WNI yang Tertahan
Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Andy Rachmianto mengatakan Kemenlu tidak menampik kemungkinan besar memang ada WNI yang tak terdaftar di luar negeri. Ia menyampaikan, sejauh ini data WNI yang dimiliki Kemenlu merupakan data yang juga dimiliki oleh perwakilan-perwakilan RI di luar negeri.
"Kami terus koordinasi sejauh ini data yang kita punya adalah mereka yang sudah dilaporkan oleh perwakilan kita. Saya yakin ada memang WNI yang belum melaporkan karena satu dan lain hal atau keterbatasan, tapi kami yakin jumlahnya tak terlalu banyak. Kami terus berusaha pantau," ujar Andy.
Andy menjelaskan, perwakilan RI di luar negeri terus bekerja memantau dan menyalurkan bantuan bagi WNI terdampak covid-19 di berbagai negara dunia. Penyaluran sembako menjadi salah satu yang hingga saat ini terus disalurkan.
"Kami mengimbau pada WNI yang sudah menetap atau punya izin tinggal di luar negeri untuk sementara tidak pulang dulu ke Indonesia, hingga situasi covid-19 di Indonesia sudah membaik," tuturnya.(OL-5)
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Pemerintah Indonesia menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran dan bersiap mengevakuasi WNI yang bersedia.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) memulai evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran pada Jumat (20/6) menyusul memburuknya situasi akibat perang yang kian intens antara Iran dan Israel.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved