Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kapolri dan Panglima Kawal Protokol Kesehatan

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
21/6/2020 07:05
Kapolri dan Panglima Kawal Protokol Kesehatan
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah) bersama Kapolri Jenderal Idham Azis (kedua dari kanan) mengunjungi pusat perbelanjaan modern.(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

KEPALA Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengunjungi pasar tradisional dan mal di Kota Semarang, Jawa Tengah, terkait dengan persiapan dua fasilitas publik tersebut menuju kenormalan baru di masa pandemi virus korona baru (covid-19).

Kemarin, mereka mengunjungi Pasar Karangayu dan Mal Paragon Semarang. Pada kesempatan itu, Kapolri dan Panglima TNI menyempatkan diri berkeliling ke kedua lokasi tersebut untuk memastikan penerapan protokol kesehatan.

Menurut Panglima TNI, kunjungan itu bertujuan mengecek kesiapan personel TNI dan Polri dalam mengawal pelaksanaan protokol kesehatan. “Dicek apakah sudah sesuai SOP,” ujarnya.

Dari hasil pengecekan, lanjutnya, diketahui telah disiapkan tempat cuci tangan di bagian depan, pengecekan suhu tubuh terhadap pengunjung, dan kewajiban memakai masker.

Saat melakukan pengecekan di dua lokasi itu, dia mengungkapkan SOP penerapan protokol kesehatan telah sesuai.

Menurutnya, dukungan dalam melaksanakan protokol kesehatan bukan hanya tugas dari pemerintah dan aparat keamanan, melainkan juga seluruh masyarakat.

“Keikutsertaan masyarakat sangat penting dalam mematuhi protokol kesehatan sehingga aman dalam beraktivitas. Sampai kapan, ya, sampai obatnya ditemukan,” kata Panglima TNI.


Pantau perkembangan

Sebelumnya, Panglima TNI dan Kapolri memimpin rapat bersama gugus tugas daerah covid-19 di Ruang Rapat Perwira Lanudal Juanda Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Jum at (19/6). Hadi dan Idham memantau perkembangan terkini penyebaran covid-19 di Jatim yang dijabarkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Hal itu dilakukan karena setelah PSBB Surabaya Raya yang berakhir 18 Juni 2020, Jatim mencatatkan angka penambahan kasus positif covid-19 tertinggi di Indonesia. Fakta tersebut harus dijadikan dasar dan pertimbangan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim untuk me ngawal proses transisi yang telah ditetapkan.

Karena kondisi covid-19 di Jatim, TNI dan Polri mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di fasilitasfasilitas publik selama masa transisi.

“Marilah semua pihak bekerja sama mengajak masyarakat agar selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan, harus diingat bahwa kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci keberhasilan mengendalikan pandemi,” tutur Kapolri.

Panglima TNI menambahkan, Jatim, khususnya Surabaya, harus serius menangani dan menghadapi tantangan pandemi covid-19. “Jangan sampai karena PSBB telah berakhir, masyarakat berpikir bahwa covid-19 telah selesai. Ini yang harus selalu diingatkan kepada masyarakat agar selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan dalam masa transisi menuju kenormalan baru,” tegasnya.

Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan, para tokoh masyarakat merupakan panutan dan menjadi rujukan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, Panglima TNI meminta agar para tokoh masyarakat ikut memberi pemahaman kepada warga terkait dengan pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun. (Ant/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya