Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MARKAS Besar Polisi Republik Indonesia telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus dugaan kekerasan yang terhadap sejumlah orang saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR//MPR RI pada 24-30 September 2019.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan tim tersebut tersusun dari beberapa elemen.
"Unsur di dalamnya ada Bareskrim Divpropam kemudian Itwasum dan Polda Metro Jaya ya," ujar Asep saat ditemui di Hotel Amaroossa Cosmo Jakarta, Selasa (8/10).
Salah satu kasus yang diselidiki oleh tim khusus ini terkait dengan dugaan kekerasan yang menimpa salah satu mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, Faisal Amir.
Sebelumnya, ibu Faisal yakni Siti Asmah Ratu Agung melaporkan penganiayaan yang menimpa anaknya pada Jumat (4/10) ke Bareskrim. Namun Siti membatalkan laporan itu setelah polisi menjelaskan bahwa tim khusus sudah dibentuk.
"Karena sudah dijelaskan ada sebuah tim yg memang terbentuk sejak beberapa saat kejadian peristiwa itu terjadi. Jadi bukan mau dibentuk, tapi sudah dibentuk sejak peristiwa itu terjadi ya," ungkap Asep.
Setelah mendengar penjelasan pihak kepolisian, lanjut Asep, Siti lantas dapat memahami dan menunggu hasil penyelidikan. (OL-4)
Tuntutan utama buruh adalah agar Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution menaikan UMP dan UMK se-Sumut sebesar 10,5 persen.
Peneliti Formappi Lucius Karus menilai DPR RI perlu bersikap bijak dalam merespons aspirasi para pendemo yang belakangan menyoroti kinerja lembaga legislatif.
Aksi unjuk rasa warga tersebut digelar di kawasan Alun-alun Kota Pati depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8).
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
SEKITAR 18.000 orang turun ke jalan di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7).
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
ANGOLA tengah menghadapi krisis ekonomi dan keamanan yang serius. Aksi unjuk rasa besar-besaran yang awalnya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, kini berubah menjadi kerusuhan massal
Gedung Putih menegaskan akan menyelidiki siapa dalang dibalik pemberontakan di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Sebanyak 56 narapidana dari Lapas Narkotika Muara Beliti yang berbuat kerusuhan dipindahkan ke Lapas dengan pengamanan super maksimum di Pulau Nusakambangan.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
1 Mei diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Hari tersebut adalah sebuah peringatan atas solidaritas pekerja yang merujuk pada peristiwa kerusuhan Haymarket
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved