Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Komnas HAM Imbau Polri Tak Gunakan Kekerasan Atasi Demonstrasi

Ferdian Ananda Majni
24/9/2019 21:12
Komnas HAM Imbau Polri Tak Gunakan Kekerasan Atasi Demonstrasi
Kericuhan antara mahasiswa dan polisi di depan gedung DPR/MPR(MI/Saskia Anindya Putri)

KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia meminta Kepolisian RI untuk menghentikan tindakan kekerasan dan penggunaan kewenangan yang berlebihan dalam menghadapi demonstrasi mahasiswa yang menolak sejumlah RUU bermasalah

Komisioner Komnas HAM bidang pengkajian dan penelitian, Choirul Anam mengungkapkan, dari sejumlah simpul pendamping mahasiswa lewat rekaman video, terjadi sejumlah kekerasan dan tindakan berlebihan terhadap massa mahasiswa.

Menurutnya, tindakan berlebihan tidak hanya akan melahirkan pelanggaran HAM. Namun lebih jauh akan berpotensi mengancam aksi damai itu sendiri.

"Pengalaman dalam peristiwa 21-24 Mei di depan Bawaslu harusnya dapat dijadikan pelajaran dan perbaikan penanganan yg dilakukan oleh kepolisian. Yaitu bagaimana polisi mengahadapi mahasiswa atau pendemo dengan baik," sebutnya.

Dia menambahkan, untuk tindakan penggunaaan kewenangan yang berlebihan, tim Propam Kepolisian harus melakukan investigasi.

Baca juga : Petugas Stasiun Palmerah Ikut Nyanyikan Lagu Indonesia Pusaka

"Ini diperlukan untuk memastikan bahwa semua tindakan berlawanan dengan pedoman penanganan akan ditindak sesuai dengan hukum," pungkasnya.

Sebelumnya, aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR terpantau ricuh beberapa kali. Polisi pun sempat menembakkan water cannon dan gas air mata ke arah massa.

Pantauan Media Indonesia, di depan Hotel Mulia Senayan terlihat sekelompok mahasiswa membakar pos polisi Gerbang Pemuda hingga membakar rambu lalu lintas di jalanan, sekitar pukul 19.30 WIB, Selasa (24/9).

Polisi mulai menembakkan water cannon ke mahasiswa di Jembatan Semanggi, Jakarta, sekitar pukul 20.12 WIB. Water cannon kembali digunakan untuk menangani mahasiswa yang masih bertahan di DPR setelah kericuhan terjadi sore tadi.

Personel Brimob kembali menggunakan gas air mata untuk menenangkan massa yang masih bertahan di kompleks DPR/MPR. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya