Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

KKB Manfaatkan Aksi Massa Deiyai

Ferdian Ananda Majni
29/8/2019 10:40
KKB Manfaatkan Aksi Massa Deiyai
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.(MI/Susanto)

INSIDEN kekerasan pecah di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua, kemarin. Aparat TNI bersama kepolisian masih berupaya mengendalikan massa yang anarkistis menyusul aksi unjuk rasa di wilayah tersebut. 

"Kami terus mengimbau masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, kemudian melalui pemda setempat untuk tidak terprovokasi terhadap pasukan atau kelompok yang memanfaatkan situasi," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Hotel Mercure, Jakarta Utara, kemarin.

Dedi mengatakan, terjadi penyerangan secara tiba-tiba saat aparat mengamankan aksi massa. Polisi menduga penyerangan dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Penyerangnya diduga terindikasi kelompok KKB. Sekelompok orang yang akan memanfaatkan situasi, seperti terjadinya kericuhan dan tindakan anarkistis lainnya," sebutnya.

Dedi menjelaskan peristiwa bermula saat sekelompok masyarakat berjumlah sekitar 150 orang menuntut bupati setempat untuk menandatangani persetujuan referendum. Dalam pengamanan aksi, aparat kepolisian dan TNI melakukan negosiasi agar tidak terjadi kericuhan atau tindakan anarkistis.

"Pada saat proses negosiasi itu sedang berlangsung, muncul sekitar ribuan masyarakat dari berbagai macam penjuru dengan membawa senjata tajam dan panah, langsung melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan," sebutnya.

Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih membenarkan adanya insiden kekerasan yang kemudian merenggut jiwa satu prajurit TNI-AD. "Iya, kita berduka. Satu lagi rekan kita gugur karena aksi anarkistis dari aksi demonstrasi itu," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto melalui sambungan telepon.

Menurut dia, jasad prajurit yang gugur sudah dibawa ke Nabire dan hari ini diterbangkan ke Jakarta. Kabar yang beredar menyebutkan korban gugur tercatat dengan identitas Serda Ricson. Korban meninggal dengan luka terkena senjata tajam dan panah.

"Informasi yang kita terima sementara hanya korban dari personel, yaitu 3 dari TNI dan 3 dari kepolisian. Satu dari 3 anggota TNI itu meninggal dan satu lagi kritis."

Menurut Eko, kronologi singkat bermula dari aksi massa . Awalnya diperkirakan sekitar 100 orang berkumpul dan kemudian datang massa susulan yang berjumlah hampir 1.000 orang. Mereka lalu bergabung untuk melakukan aksi unjuk rasa.

"Mereka ada aksi demo ke situ untuk minta bupati memenuhi tuntutan. Kemungkinan respons pemda atau bupati kurang cepat sehingga akhirnya mereka anarkistis," pungkas Eko.

 

Ungkap aktor

Kericuhan di Deiyai masih merupakan rangkaian dari aksi massa di Papua dan Papua Barat yang dipicu dugaan tindakan rasialis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Sekjen Cipayung Plus dan aktivis Papua dalam konferensi pers, kemarin, meminta aparat mengungkap aktor intelektual terkait perusakan tiang bendera dalam kasus penyerangan asrama Papua di Surabaya, beberapa waktu lalu, termasuk menangkap para pelaku ucapan rasialis.

"Kami mendorong semua elemen bangsa untuk tetap menguatkan semangat persatuan nasional sesama anak bangsa. Intinya negara harus menjawab agar kasus ini tidak menjadi bara yang terus menyala," ujar Koordinator Nasional Posko Menangkan Pancasila Alif Kamal. (Gol/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya