Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Ganjar Minta Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Diikuti Para Follower

Haryanto
13/7/2019 19:50
Ganjar Minta Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Diikuti Para Follower
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi rival politik pada Pemilihan Umum Presiden 2019, dapat diikuti oleh masing-masing pendukung dari kedua kubu.

"Saya berpesan saja, para follower dari 01 dan 02 mari kita terima dengan lapang dada. Jangan ada nyinyir di antara satu dengan yang lain, apa pun namanya dua pemimpin kita sudah bertemu dan saya kira ini yang dirindukan dan ditunggu-tunggu," katanya di Semarang, Sabtu (13/7).

Menurut Ganjar, pertemuan Jokowi dan Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada hari ini merupakan sesuatu yang paling dinantikan masyarakat Indonesia pascapenyelenggaraan pilpres.

"Seluruh masyarakat Indonesia menunggu ini, jadi pertemuan di stasiun itu menurut saya bagus ya di tempat yang semua masyarakat bisa melihat," ujarnya.

Mudah-mudahan, kata Ganjar, pertemuan ini bisa disambut dengan baik oleh masyarakat dan mulai detik ini dan seterusnya kembali bersatu untuk membangun bangsa.


Baca juga: Mahfud: Jokowi dan Prabowo sudah pada Titik Pandangan yang Sama


Gubernur Jawa Tengah ini pun memuji langkah kedua tokoh tersebut yang memilih gaya egaliter saat bertemu karena berlangsung di tempat umum dan bisa dijangkau masyarakat sehingga tidak sedikit yang mengabadikan pertemuan bersejarah itu di media sosial.
 
"Tadi saya lihat videonya, masyarakat mengelu-elukan Pak Jokowi, Pak Prabowo bersalaman dan dua-duanya memberikan narasi-narasi positif," katanya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga tidak mempersoalkan jika kubu pendukung capres 02 pada Pilpres lalu ada masuk ke kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin

"Indonesia ini kan besar, Indonesia ini perlu dikelola oleh kelompok-kelompok lain juga, meskipun otoritas penuh pada presiden. Presiden berkomunikasi dengan baik, jika itu bisa membikin Indonesia lebih bersatu, lebih maju, kenapa tidak?" ujarnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik