Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Terkait 22 Mei, Polri Koordinasi dengan Komnas HAM dan Ombudsman

Putri Anisa Yuliani
07/7/2019 13:49
Terkait 22 Mei, Polri Koordinasi dengan Komnas HAM dan Ombudsman
Suasana aksi 22 mei di depan Gedung Bawaslu, Jakarta.(MI/ADAM DWI )

KEPOLISIAN terus berupaya objektif dalam menyelesaikan kasus Aksi 22 Mei yang menewaskan beberapa korban dari sisi peserta aksi di depan Gedung Bawaslu RI.

Untuk itu, Polri berkoordinasi dengan Komnas HAM dan Ombudsman RI.

"Intinya, Polri seobyektif mungkin dan seterang benderang mungkin. Karena peristiwa ini tidak sederhana, kita tidak boleh gegabah mengejar waktu dan ini harus scientific, bukti-bukti kuat, tidak asal menuduh, tidak asal menduga," kata Kadiv Humas Polri M Iqbal kepada awak media, Minggu (7/7).

Agar lebih maksimal dalam penyelesaian kasus tewasnya peserta demonstrasi dalam Aksi 22 Mei silam, Polri membagi tugas dalam beberapa tim. Tim utama akan diketuai oleh Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri Komjen Moechgiyarto.

"Kemudian dibagi lagi beberapa tim, dibagi lagi beberapa subtim. Subtim ini sedang bekerja tentang bagaimana korban yang meninggal dunia dan diduga tertembak itu sedang kita investigasi secara mendalam," ujarnya.

Baca juga: PKS Tak Tahu Ada Kadernya Diduga Terlibat Kerusuhan 22 Mei

Perkembangan penyelesaian dipastikan akan terus ada karena proses penyelidikan terus berlangsung terlebih karena masih ada lingkaran pelaku yang belum tertangkao.

"Doakan saja semuanya selesai dengan baik karena ini penting juga bagi masyarakat untuk mengetahui peristiwa ini seutuhnya," tuturnya.

Sebelumnya, aksi demonstrasi besar-besaran terjadi pada 22 Mei silam untuk menentang hasil rekapitulasi Pilpres 2019. Aksi digelar di depan kantor Bawaslu RI sejak 21 Mei malam berlanjut hingga 22 Mei dini hari.

Aksi juga terjadi di beberapa titik seperti Palmerah dan Asrama Polri KS Tubun (Jakarta Barat) dan Tanah Abang (Jakarta Pusat).

Sejumlah peserta demonstrasi tewas diduga akibat peluru tajam sehingga mengharuskan Polri membuka penyelidikan guna mengetahui pelaku penembakan dengan peluru tajam tersebut. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya