Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BUNTUT desakan kongres luar biasa (KLB) yang didorong politikus senior Partai Demokrat, Max Sopacua, ditanggapi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
Andi Arief menduga gerakan Max, dkk dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) bertujuan menggadaikan kursi Ketua Umum Partai Demokrat ke Sandiaga Uno atau Gatot Nurmantyo.
‘Kami sudah tahu kalau Mubarok dan Max Sopacua akan mendatangkan kursi Ketum Demokrat kepada Sandi Uno, Gatot Nurmantyo, dll. Menjadi makelar memang kerap menguntungkan, tapi Sandi Uno atau Gatot Nurmantyo bukan orang bodoh yang bisa dibohongi’, tulis Andi melalui akun Twitter-nya, @AndiArief_, kemarin.
Andi menambahkan bahwa manuver KLB dan desakan permintaan maaf terhadap pengurus Partai Demokrat lain ialah upaya untuk membenturkan mereka dengan SBY.
“Mubarok, Max Sopacua, dan Subur Sembiring yang tak pernah saya lihat berbuat untuk Partai Demokrat, dan pihak luar yang coba ikut campur, tidak tepat waktunya mengajak kami dan Pak SBY ‘berkelahi’. Sekarang kami sedang berduka atas kepergian Ibu Ani. Adakah hati dan kemanusiaan?” kicau Andi.
Bagi Andi Arief, Max Sopacua dkk hanya akan merusak Partai Demokrat. “Ulat bulu dan buaya manjat sedang koalisi mau merusak kebun Demokrat,” ungkapnya.
Di Yogyakarta, Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Yogyakarta keberatan atas pernyataan para tokoh senior itu. Pernyataan GMPPD itu dianggap tidak etis dan jauh dari kepatutan.
“Saat ini keluarga Ketua Umum DPP Partai Demokrat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang berduka atas meninggalnya Ibu Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono,” kata Ketua DPP Demokrat Heri Sebayang.
Menurut Heri, duka keluarga SBY merupakan duka keluarga besar Partai Demokrat seluruh Indonesia.
Sementara itu, DPD Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra) juga menolak wacana KLB. Ketua DPD Demokrat Sultra, Muh Endang, mengatakan sampai saat ini DPD Demokrat Sultra dan jajaran Demokrat se-Sultra masih konsisten mendukung SBY. (Ths/BN/Ant/P-1)
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Meskipun tantangan terbesar berada di kawasan Afrika, kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia tidak boleh lengah.
Presiden RI ke-6 itu juga menyoroti wilayah Papua yang masih menyumbang 93% dari beban malaria nasional, dan menekankan pentingnya komitmen lintas pemerintahan.
SBY menyoroti, konflik dan peperangan geopolitik yang terus berlangsung.
Menurut dia, hal tersebut tindakan luar biasa yang patut diapresiasi.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Titi Anggraini mengatakan partai politik seharusnya patuh pada konstitusi. Hal itu ia sampaikan terkait putusan MK No.135/PUU-XXII/2024 mengenai pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal
Juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatkan bahwa proses pemilihan berlangsung khidmat. Proses itu juga dilaksanakan secara musyawarah mufakat.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
PPP yang melirik figur di luar partai untuk jadi ketum juga imbas tidak berjalannya kaderisasi. Figur di luar partai yang berduit juga diperlukan untuk kebutuhan partai.
Selama parpol belum menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi yang kuat, penambahan dana dari kas negara dinilai Jeirry belum penting dilakukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved