Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BUNTUT desakan kongres luar biasa (KLB) yang didorong politikus senior Partai Demokrat, Max Sopacua, ditanggapi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
Andi Arief menduga gerakan Max, dkk dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) bertujuan menggadaikan kursi Ketua Umum Partai Demokrat ke Sandiaga Uno atau Gatot Nurmantyo.
‘Kami sudah tahu kalau Mubarok dan Max Sopacua akan mendatangkan kursi Ketum Demokrat kepada Sandi Uno, Gatot Nurmantyo, dll. Menjadi makelar memang kerap menguntungkan, tapi Sandi Uno atau Gatot Nurmantyo bukan orang bodoh yang bisa dibohongi’, tulis Andi melalui akun Twitter-nya, @AndiArief_, kemarin.
Andi menambahkan bahwa manuver KLB dan desakan permintaan maaf terhadap pengurus Partai Demokrat lain ialah upaya untuk membenturkan mereka dengan SBY.
“Mubarok, Max Sopacua, dan Subur Sembiring yang tak pernah saya lihat berbuat untuk Partai Demokrat, dan pihak luar yang coba ikut campur, tidak tepat waktunya mengajak kami dan Pak SBY ‘berkelahi’. Sekarang kami sedang berduka atas kepergian Ibu Ani. Adakah hati dan kemanusiaan?” kicau Andi.
Bagi Andi Arief, Max Sopacua dkk hanya akan merusak Partai Demokrat. “Ulat bulu dan buaya manjat sedang koalisi mau merusak kebun Demokrat,” ungkapnya.
Di Yogyakarta, Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Yogyakarta keberatan atas pernyataan para tokoh senior itu. Pernyataan GMPPD itu dianggap tidak etis dan jauh dari kepatutan.
“Saat ini keluarga Ketua Umum DPP Partai Demokrat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang berduka atas meninggalnya Ibu Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono,” kata Ketua DPP Demokrat Heri Sebayang.
Menurut Heri, duka keluarga SBY merupakan duka keluarga besar Partai Demokrat seluruh Indonesia.
Sementara itu, DPD Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra) juga menolak wacana KLB. Ketua DPD Demokrat Sultra, Muh Endang, mengatakan sampai saat ini DPD Demokrat Sultra dan jajaran Demokrat se-Sultra masih konsisten mendukung SBY. (Ths/BN/Ant/P-1)
PRESIDEN ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi membagikan momen bersama Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
Istana telah siap menyelenggarakan Upacara HUT ke-80 RI. Peringatan hari kemerdekaan itu diharapkan menjadi momentum mengenang jasa pahlawan.
Undangan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI untuk para mantan Presiden RI sedang dalam proses finalisasi,
PRESIDEN ke-7 RI, Joko Widodo tidak bersedia menjawab siapa tokoh atau orang besar di balik persoalan ijazah miliknya yang terus berproses dan menjadi polemik di tengah masyarakat.
Kenapa Jokowi melakukan itu? Kenapa dia malah membuka front pertempuran politik dan menambah musuh baru? Panikkah dia?
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Pidato Surya Paloh di Rakernas NasDem jadi peringatan keras bagi partai politik soal pentingnya oposisi dan etika dalam berebut kekuasaan.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyuarakan pentingnya memaknai anugerah besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Jika pemerintah benar, maka PDIP akan mendukung dan melakukan program tersebut. Namun, jika kurang benar, maka PDIP akan memberikan alternatif solusi
Terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030 menghambat regenerasi di tubuh partai
menolak keras wacana pengembalian sistem Pilkada dari pemilihan langsung menjadi pemilihan oleh DPRD karena ancam iklim demokrasi dan suburkan oligarki politik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved