Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Polisi Beserban Damaikan Aksi

Rahmatul Fajri
11/5/2019 07:45
Polisi Beserban Damaikan Aksi
Petugas kepolisian dengan berkalung serban dan berkopiah putih menjaga pengunjuk rasa saat melakukan demonstrasi menentang dugaan kecurangan(AFP/GOH CHAI HIN)

AZAN Asar berkumandang. Satu per satu massa dari Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan (Gebrak) meninggalkan halaman depan kantor Bawaslu. Dengan mengantongi izin hingga pukul 15.30 WIB dari kepolisian, massa kemudian diimbau untuk pulang ke rumah masing-masing.

Sejak siang hari selepas salat Jumat (10/5), seratusan demonstran datang untuk menyuarakan protes atas dugaan kecurangan pemilu. Mereka meminta Bawaslu segera memproses kecurangan tersebut.

Suasana kian panas. Matahari terik tak menghalangi antusiasme massa. Kondisi sedang berpuasa juga tidak menjadi alasan mereka untuk menyurutkan langkah.

“Kita lawan kecurangan!” teriak salah satu massa aksi demo. Orasi, teriakan takbir dan salawat terus bersahut-sahutan.

Di balik kondisi siang terik, massa yang menumpuk, kepolisian tetap berjaga merapatkan barisan di depan kantor Bawaslu.

Kali ini tak seperti biasa. Bercampur dengan aparat kepolisian lainnya, terdapat pemandangan yang tak biasa. Terdapat puluhan aparat kepolisian yang mengenakan serban putih dan peci putih.

Sekilas penampilan mereka mirip dengan massa yang ambil bagian pada demo tersebut meski seragamnya tetap khas Brimob berwarna biru gelap.

Meski demikian, upaya aparat kepolisian itu tidak diindahkan oleh massa unjuk rasa yang hadir. Terdengar selentingan yang tidak mengenakkan dari massa. Bahkan, massa pun meminta aparat yang berjaga mencopot atribut itu.

“Copot aja, Pak,” teriakan itu terus bersahut-sahutan. Namun, selentingan itu tetap membuat puluhan polisi itu bergeming. Aparat masih berdiri kukuh di depan kawat besi.

Iptu Taufik Hidayat, salah satu prajurit Brimob berkalung serban, mengatakan memakai atribut ini semoga bisa menyejukkan pandangan. Emosi massa dan kondisi yang panas, kata dia, juga bisa diredam dan didinginkan melalui atribut agamais tersebut.

“Iya ini biar adem aja, menyejukkan suasana. Biar enggak panas-panas,” ujar Taufik sambil mengalungkan serbannya.

Kapolres Jakarta Pusat Harry Kurniawan menjelaskan aksi demo kali itu berlangsung dengan aman dan terkendali.

Meski terdapat penumpukan massa dan pihaknya harus melakukan pengalihan arus di Jalan MH Thamrin, menurut dia, hal itu semestinya dilakukan sesuai dengan dinamika di lapangan.

Arus lalu lintas mulai dari Bundaran HI hingga depan Bawaslu pun ditutup karena massa kian memadati jalan MH Thamrin. Selepas massa membubarkan diri, jalanan pun kembali dibuka dan bisa dilewati. (Rahmatul Fajri/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya