Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Surya Paloh: Alam tidak Mengizinkan Tuduhan PKI terhadap Jokowi

Arnoldus Dhae
08/4/2019 19:18
Surya Paloh: Alam tidak Mengizinkan Tuduhan PKI terhadap Jokowi
Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh.(MI/Agung)

KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai alam tidak mengizinkan hoaks seputar Partai Komunis Indonesia (PKI) dilekatkan dengan Calon Presiden (Capres) 02 Joko Widodo.

"Artinya, alam tidak mengizinkan tuduhan PKI terhadap Jokowi itu benar karena Jokowi masih bayi," ujar Surya saat berdiskusi santai dengan para pengurus DPW Partai NasDem Bali dan puluhan awak media di Bali di Kantor DPW Partai NasDem Bali, Senin (8/4).

Pasalnya, lanjut Surya, kejadian PKI berlangsung di saat Jokowi masih bayi.

Di mana, Jokowi adalah kelahiran 1961. Sehingga, di saat tragedi yang dikenang sebagai G 30 S/PKI pada 1965, Jokowi masih berusia 4 tahun.

Apalagi, dari beragam organisasi sayap PKI, jelas Surya, tidak ada yang menangani bayi. Yang ada antara lain, organisasi wanita, mahasiswa, buruh, dan tani.

Baca juga: Jokowi Serukan Relawan Berani Melawan Hoaks

Surya Paloh mengaku saat tragedi itu terjadi, dirinya sudah berhadap-hadapan dengan PKI. Surya Paloh adalah kelahiran 1951, atau berusia sekitar 14 tahun di saat gerakan PKI tersebut berlangsung.

"Kalau tuduhan itu kepada saya, habislah saya. Sekalipun waktu itu saya juga sudah berhadapan dengan PKI. Tetapi kalau tuduhan itu terus diulang-ulang, saya juga bisa kena karena masyarakat akan mudah percaya karena informasi itu terus diulang-ulang," ujar Surya.

Surya menambahkan, cara kampanye kelompok lain memang sangat berdampak, berpengaruh, dan provokatif untuk pengetahuan publik. Selain itu, akan sangat berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, mengancam ideologi bangsa, kehinekaan, dan berpotensi menimbulkan perpecahan. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya