Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
GUBAHAN lirik lagu Garuda di Dadaku sontak dinyanyikan oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Pilpres 2019 Ma'ruf Amin saat berkampanye di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/4).
"Jokowi persiden kita. Kiai Ma'ruf wakil presidennya. Ku yakin kali ini pasti menang. Jokowi persiden kita. Kiai Ma'ruf wakil presidennya. Ku yakin kali ini pasti menang," seru Ma'ruf yang kemudian diikuti koor massa yang hadir dalam kampanye terbuka tersebut.
Ma'ruf mengungkapkan, ide mengubah lirik lagu Garuda di Dadaku itu secara spontan dilakukannya di atas panggung melihat antusiasme massa yang hadir dalam kampanye terbukanya tersebut.
"Saya coba cari nyanyian yang cocok dengan milenial,"ungkap Ma'ruf,
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu dalam kesempatan kampanye terbukanya di Bogor Raya kali ini pun terlihat akrab dengan massa dengan sesekali melemparkan gurauan berbahasa sunda.
Baca juga : TKN Luncurkan Aplikasi untuk Kawal Pemilu
Ma'ruf mengakui, kampanye terbuka di Bogor Raya kali ini menjadi momen penting karena dirinya bersama calon presiden petahana, Joko Widodo bertekad untuk bisa menjadi jawara dalam Pemilu 2019 di Bogor.
"Kalau sekarang sudah draw. Saya harapkan beberapa hari ini akan naik untuk menangkan sampai 70 persen. Itu target kita," ujar Ma'ruf.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2014 lalu, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla gagal menguasai Bogor karena mayoritas masyarakat memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Salah satu faktor kekalahan Jokowi di Bogor kala itu, lanjut Ma'ruf karena adanya hoaks dan fitnah yang dialamatkan kepada Jokowi. Karena itu, kali ini, ia mengimbau masyarakat Bogor untuk bersikap lebih rasional dan tidak mempercayai hoaks dan fitnah yang ada.
"Kalau sudah berpikir jernih, dia pasti akan pilih 01," ujarnya.
Ma'ruf menambahkan, pihaknya kini juga bergerak secara gesit untuk menangkal hoaks dan fitnah yang menerpa pasangan Jokowi-Amin.
"Itu kita bersihkan. Caranya, pertemuan- pertemuan. Rumah ke rumah. Majelis-majelis. Semua disampaikan. Mulailah sekarang sudah banyak yang kembali. Umat juga sudah banyak yang kembali. Itulah terjadinya proses membalikkan keadaan,"pungkasnya.. (OL-8)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
Kasasi ini dipimpin oleh Ketua Majelis Dwiarso Budi Santiarto. Anggota Majelis yakni Arizon Mega Jaya dan Yanto.
Dalam kondisi sosial yang timpang, hanya hakim yang adil yang menjadi harapan masyarakat kecil. Berbeda dengan penguasa atau elite yang tak terlalu terbebani saat terjerat kasus hukum.
Herdiansayah berharap agar majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dari perbuatan Zarof.
Harli mengaku bingung dengan tekanan yang dicetuskan Zarof. Saat ini, Kejagung masih mengusut kasus pencucian uangnya, saat persidangan kasus suap dan gratifikasinya hampir rampung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved