Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ma'ruf Amin Dorong Santri Wujudkan Indonesia Maju

MICOM
30/3/2019 18:45
Ma'ruf Amin Dorong Santri Wujudkan Indonesia Maju
Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin dalam Kongres Santri di JCC, Sabtu (30/3).(Ist)

CALON Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin mengajak para santri, alumni, dan pengasuh pondok pesantren untuk berperan aktif mewujudkan Indonesia Maju. Ajakan itu disampaikan Kiai Ma'ruf dalam Kongres Santri dan Rapat Kerja Forum Santri Nasional (FSN) di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (30/3).

"Mudah-mudahan Kongres Santri ini menghasilkan keputusan-keputusan yang progresif dan membangun kepercayaan diri para santri. Karena santri harus punya peran yang lebih besar dalam membangun bangsa dan negara," ujar KMA disambut meriah para santri.

Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini juga mendorong santri agar aktif berdakwah. Lebih lanjut Kiai Ma'ruf mengatakan, dalam menyampaikan materi dakwah harus berdasarkan unsur keislaman tanpa intimidasi dan caci-maki.

"Santri juga bertugas menjaga agama sesuai akidah ahlussunnah waljamaah (Aswaja). Menjaganya dari ajaran menyimpang. Santri harus menjaga agama dengan tanpa intimidasi tanpa fanatisme yang berlebihan tanpa pemaksaan dan memaklumi perbedaan," imbuhnya.

Santri juga perlu mengembangkan  diri dalam bidang ekonomi. Dengan begitu, Kiai Ma’ruf diharapkan bisa berkontribusi untuk kepentingan negara.

"Kita harus membangun pemberdayaan. Harus mampu mandiri. Santri yang bagus itu yang pintar mengaji juga pintar berwirausaha. Juga profesional di bidang profesinya masing-masing," ujarnya.

Terkait pengembangan wirausaha santri itu, FSN telah membentuk Gus Iwan, yang merupakan singkatan dari santri bagus yang pintar mengaji dan usahawan. Hal itu merupakan praktik dari konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia.

"Santri-santri zaman now, harus adaptable. Ini zamannya sudah zaman 4.0. Santri pasti mampu beradaptasi di segala zaman. Sebab kita sudah punya pedoman dalam menghadapi berbagai perubahan zaman. Yaitu kaidah al-muhafadzotu 'ala maqadimissahlih, wal akhdzu biljadidil ashlah. Menjaga yang lama yang masih baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik yaitu melakukan transformasi dengan tetap menjaga tradisi," tandasnya.


Baca juga: Bobotoh Ngahiji: Satu Tekad, Dukung Jokowi Berantas Mafia Bola


Sementara Ketua Panitia Kongres Santri dan Rapat Kerja FSN, Gus Arif Rahmansyah Marbun, menjelaskan, FSN sebagai rumah besar santri ingin membangun Sinergi Poros Gerakan Sosial Keumatan dan Kebangsaan untuk Indonesia Maju. Salah satunya, FSN mendorong terwujudnya Kementerian Khusus Pondok Pesantren.

"Forum Santri Nasional sebagaimana kita cita-citakan adalah rumah besar santri, yang akan menjadi ladang khidmat bagi para santri-santri unggulan, agar santri makin maju, mandiri, dan makin berdaya," ujarnya.

Wakil Rais Aam FSN ini mengaku bertekad akan menjalankan dan memenuhi harapan para ulama dan pendiri bangsa. Seperti, harapan Kiai Ma'ruf agar santri dapat berperan menjaga NKRI.

"Kongres Santri ini adalah momentum kita untuk merapatkan barisan. Sahabat-sahabatku, saatnya kita bersatu, kita hadirkan kekuatan santri sebagai poros pemberdayaan nasional," tandasnya.

Gus Arif pun menyatakan, bahwa Kongres Santri awal dari kemajuan gerakan para santri.

"Ini awal kita take-off dan harus terbang setinggi mungkin. Dan, kita harus menentukan posisi landing yang tepat," ujarnya.

"Melalui kongres pertama ini, kita berikhtiar untuk memperkuat kapasitas diri dan kelembagaan. Kita perkuat SDM santri. Kita kobarkan cita-cita FSN sebagai poros baru kemasyarakatan dan kebangsaan," tambahnya.

Rais Aam FSN dan juga Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA, Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin, berharap, FSN dapat menjadi wadah perjuangan para santri. FSN akan berusaja menciptakan santri pancasilais. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik