Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
CALON Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengingatkan kepada semua pihak agar tidak melakukan kampanye terbuka dengan menyampaikan hal-hal yang menyeramkan.
Selain itu, Ma'ruf juga berpesan agar semua kontestan tidak menyampaikan hoaks atau ujaran kebencian dalam kampanye terbuka.
"Kampanye jangan seram-seram kita ini kontestasi bukan perang. Makanya isu isu yang seperti fitnah, seperti orang yang mau perang saya kira itu dihindari," ujar Ma'ruf saat akan berangkat menghadiri Tabligh Akbar di Lebak dari kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Sebelumnya diberitakan bahwa Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), menyatakan kampanye terbuka yang dilakukan pihaknya berintikan pesta demokrasi yang mendorong kegembiraan.
Karena itu, model kampanye Jokowi-Amin adalah kampanye dengan memakai pesta budaya dan karnaval.
"Karena kan memang pesta demokrasi. Masa kita kampanye harus seram-seram?" kata Jokowi kepada wartawan usai kampanye di Lapangan Maulana Yusuf, Kota Serang, Minggu (24/3).
Merespons ajakan itu, Ma'ruf berharap agar masyakat tetap menjaga kedamaian pada saat pencoblosan yang akan digelar pada 17 April mendatang.
Baca juga : Saat Safari ke Lebak, Ma'ruf Perkenalkan Hologram Jokowi-Amin
Karena itu, dia meminta agar lawan politiknya tidak melakukan provokasi kepada masyarakat.
"Jangan kita diprovokasi seperti perang, sering dalam pidato saya bahwa Pilpres bukan perang tapi kontestasi. Tidak boleh merusak kesatuan kita, persaudaraan kita sesama bangsa," ucap Mantan Rais Aam PBNU ini.
Menurut Ma'ruf, pada prinsipnya sah-sah saja jika ingin memperoleh kemenangan di Pilpres 2019, asalkan tidak memecah keutuhan bangsa. Karena itu, dia mengajak kepada semua kontestan untuk fokus menyampaikan gagasannya saja kepada masyarakat.
"Karena itu jangan menggunakan cara yang bisa memecah bangsa. Tapi masing-masing menyampaikan program, mengajak rakyat untuk memilih. Kita masing- masing kita tawarkan program-program kita ke depan juga, tentu juga jejak kita pada masa yang lalu," kata Ma'ruf.
Dengan maraknya hoaks dan fitnah, Ma'ruf dan Jokowi kini juga sudah menyatakan bahwa akan melawannya. Karena, menurut Ma'ruf, jika hoaks tidak dilawan akan semakin banyak masyarakat yang terprovokasi.
"Sebab kalau tidak (dilawan) akan banyak orang terprovokasi. Pak Jokowi juga sudah mulai mengatakan ‘saya sekarang melawan’. Memang kita harus melawan, kemudian jangan rakyat terprovokasi dengan orang-orang yang mempengaruhi untuk tidak ke TPS ," jelas Ma'ruf. (OL-8)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
Kasasi ini dipimpin oleh Ketua Majelis Dwiarso Budi Santiarto. Anggota Majelis yakni Arizon Mega Jaya dan Yanto.
Dalam kondisi sosial yang timpang, hanya hakim yang adil yang menjadi harapan masyarakat kecil. Berbeda dengan penguasa atau elite yang tak terlalu terbebani saat terjerat kasus hukum.
Herdiansayah berharap agar majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dari perbuatan Zarof.
Harli mengaku bingung dengan tekanan yang dicetuskan Zarof. Saat ini, Kejagung masih mengusut kasus pencucian uangnya, saat persidangan kasus suap dan gratifikasinya hampir rampung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved