Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

KPU Sebut Ada Pihak yang Terus Mereproduksi Hoaks

Insi Nantika Jelita
12/3/2019 15:53
KPU Sebut Ada Pihak yang Terus Mereproduksi Hoaks
(MI/Susanto)

KOMISIONER Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menyebut ada pihak yang terus-menerus mengembangkan kebohongan atau hoaks terkait isu pemilu. Misalnya, soal isu tujuh kontainer surat suara, yang paling menyita perhatian publik.

"Ada kebohongan yang terus menerus direproduksi, dalam politik itu kadang-kadang akan bisa jadi kebenaran. Itu betul nyata. kebohongan yang selama ini sudah kita buktikan bahwa itu bohong, tetap saja ada yang meyakini karena upaya mereproduksinya terus menerus," jelasnya di Gedung KPU, Menteng, Jakarta, Selasa (12/3).

Menurut Pramono, penyebaran hoaks di masyarakat melalui mulut ke mulut dan media sosial.

"Soal hoaks tadi kan di masyarakat akar rumput kita juga menyebar melalui grup whatsapp, perbincangan di warung kopi. Untuk itu, KPU harus terus semakin transparan, menjelaskan (informasi yang benar), lalu dalam batas tertentu harus mengambil langkah hukum. Itu bagian yang harus terus dilakukan," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu: Medsos Berkontribusi Besar Sebarkan Hoaks

Selain peran penyelenggara pemilu untuk mengklarifikasi hoaks, para elite politik diimbau bertanggung jawab memberikan pendidikan politik yang baik dan benar ke masyarakat. Bukan malah melakukan disinformasi ke publik sehingga publik tersesatkan.

"Sebagai elite politik itu punya tanggung jawab untuk pendidikan politik untuk memperlihatkan kenegarawanan mereka. Jangan malah ikut-ikutan memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi yang tidak benar. Nah itu, bagian dari tanggung jawab sebagai elite," ucap Pramono.

"Jadi kedudukan, posisi elitenya itu harus diimbangi dengan tanggung jawab untuk menyebarluaskan informasi yang benar. Pilihan boleh berbeda, silakan dan itu wajar sekali. Tetapi, harus diimbangi dengan tanggung jawab untuk mendidik masyarakat kita dengan informasi-informasi yang valid dan akurat," tandasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik