Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTUR Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak lagi melakukan kesalahan dalam memasukkan data pemilih.
Zudan mengatakan KPU bisa menggunakan data base dari Dukcapil untuk mengecek keabsahan data para pemilih.
"Agar tidak terjadi lagi salah input, kami berharap KPU bisa optimal menggunakan data base kependudukan dari Dukcapil," kata Zudan ketika konferensi pers di Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (27/2).
Zudan mengatakan hal itu, lantaran KTP-E milik warga Tiongkok muncul dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 dan sempat ramai di media sosial. Diketahui pemilik kartu identitas tersebut adalah Guohui Chen, tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok di Cianjur.
Zudan mengatakan terdapat kesalahan input NIK pada DPT Pemilu 2019 oleh KPU. NIK yang seharusnya dimasukkan adalah milik warga Cianjur bernama Bahar. Akan tetapi, dimasukkan NIK milik Guohai Chen.
Baca juga: Zudan: Empat Tahun Jadi Dirjen, Baru Kali Ini Ribut KTP-E WNA
"Sehingga yang muncul adalah NIK Guohai Chen. Padahal WNA jelas tidak bisa memilih," kata Zudan.
Zudan mengatakan Bahar telah melakukan perekaman KTP-E dan tercantum dalam Daftar Pemilih Potensial Pemilu (DP4) Pilkada 2018 dan DP4 Pemilu 2019.
Maka dari itu, guna menghindari kesalahan input di hari mendatang, Zudan meminta KPU bisa memaksimalkan data base tersebut. Sehingga, kata Zudan, bisa membuat kinerja menjadi efektif dan efisien.
"Jadi, tidak lagi menginput manual satu per satu," kata Zudan.
Zudan mengatakan Dukcapil selama ini telah memberikan Daftar Pemilih Potensial Pemilu (DP4), merekam data, dan mencetak KTP-E. Mengenai DPT tentu ia menyerahkan kepada KPU.
"Itu kami serahkan pada KPU, tapi sepenuhnya DPT itu domain KPU dan saya serahkan pada rekan-rekan di KPU," kata Zudan. (OL-2)
Disdukcapil Kota Cirebon menargetkan seluruh pemilih pemula sudah mendapatkan KTP elektronik saat pilkada digelar 27 November
Menjelang Pilkada Serentak 2024, sekitar 53% atau 1.705.889 pemilih pemula di Indonesia telah melakukan perekaman data biometrik KTP-el.
Disdukcapil DKI Jakarta melakukan penyisiran ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman pad aremaja yang telah berusia 17 maupun akan berusia 17 pada April, pun melakukan pelayanan KTP-E keliling sejak Senin-Jumat
Sanan mengatakan, perekaman KTP-E massal yaitu Sabtu dan Minggu (3/2), baru 75 dari 1.057 wajib KTP-E yang berhasil melakukan perekaman.
Saat ini jumlah warga yang belum merekam e-KTP mayoritas merupakan warga wilayah Bekasi Timur sebanyak 5.680 orang.
Bekasi hanya menyisakan 14 suket yang belum bisa dicetak menjadi KTP-e lantaran ada kendala data ganda dan persoalan biometrik
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta tahun ini hanya 15-20 ribu jiwa.
Kepala Dukcapil DKI Jakarta, Dhany Sukma, mengatakan per 26 juni sebanyak 35.209 penduduk warga dengan KTP daerah lain baru datang ke Jakarta (non-permanen).
Hal ini merupakan imbas dari pemadaman listrik yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di wilayah Jawa Barat-DKI Jakarta dan Banten sejak Minggu (4/8) kemarin.
Kepala Disdukcapil, Muhammad Taufiq, mengatakan biasanya dalam satu hari terdapat ratusan pemohon yang datang ke Disdukcapil Kota Bekasi untuk mengurus layanan kependudukan.
Ribuan berkas kependudukan terpaksa harus diselesaikan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi dalam satu hari.
Layanan administrasi kependudukan pada 12 kecamatan di Kota Bekasi hanya menerima berkas dan diproses pada Senin mendatang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved