Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Presiden Media Sosial

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
14/8/2017 05:02
Presiden Media Sosial
(AFP)

PRESIDEN Filipina Rodrigo Duterte mengejutkan jurnalisme tradisional karena memberi izin kepada bloger dan media sosial lainnya untuk meliput resmi di kantor kepresidenan. Syaratnya Filipino, berumur di atas 18 tahun,
serta punya sedikitnya 5.000 ‘pengikut’.

Urusan pemberian akreditasi kepada bloger/media sosial itu diserahkan kepada Margaux Justiano Uson, yang lebih dikenal dengan nama profesional Mocha Uson. Mocha punya pengikut 5 juta lebih di Facebook. Ia meninggalkan dunia penyanyi, penari, dan model untuk terjun ke politik berkampanye memenangkan Duterte menjadi presiden. Mocha kini yang mengepalai urusan media sosial di Kantor Presiden Filipina.

Presiden Duterte tergolong presiden aneh. Akan tetapi, tidak aneh ia memberi pengakuan resmi kepada media sosial. Pada 2016 ia menang pilpres berkat pengaruh media sosial. “Kita harus mengakui media baru dan pengaruhnya,” kata Kris Ablan, asisten presidensial urusan pers.

Kebijakan Presiden Duterte resmi ‘mengakui’ posisi jurnalisme media sosial itu dikritik keras kalangan jurnalisme tradisional. Duterte dinilai tidak bisa membedakan ’journalism legitimate’ yang profesional dan ’pseudojournalism’ yang menyebarkan berita bohong.

Pengakuan terhadap pengaruh media sosial telah lebih dulu dilakukan Perdana Menteri India Narendra Modi. Pada 2014 ia terpilih menjadi PM berkat media sosial. Ia bahkan mendapat julukan sebagai perdana menteri media sosial India yang pertama. Majalah Time menobatkannya termasuk 30 orang berpengaruh di dunia via media sosial.

Modi ‘bersaing’ dengan Presiden AS Donald Trump. Ketika kedua pemimpin itu bertemu di Gedung Putih (26/6/2017), Trump membahasakan pertemuan itu sebagai pertemuan dua pemimpin dunia di media sosial. Katanya, sebagai pemimpin resmi hasil pilihan rakyat, mereka menyampaikan langsung suara kepada rakyat melalui media sosial, sebaliknya rakyat pun melalui media sosial dapat menyuarakan pendapatnya langsung kepada sang pemimpin.

Pada saat mereka bertemu, Trump punya 32,8 juta pengikut Twitter, sedangkan Modi punya 31 juta pengikut Facebook. Trump lebih rajin ‘berkicau’, yaitu 35 ribu kali, sedangkan Modi 6 ribu kali.

Penduduk India lebih empat kali lipat penduduk AS. Akan tetapi, pemakai internet di AS jauh lebih banyak ketimbang India, yaitu 87% orang AS dewasa memakai internet, sedangkan di India 27%.

Perbandingan lain, 7 dari 10 orang dewasa AS memakai media sosial, sedangkan di India 2 dari 10 penduduk dewasa. Kendati demikian, PM Modi lebih progresif membangun digitalisasi negaranya, baik dalam urusan pelayanan publik seperti urusan paspor dan pendaftaran sekolah, maupun dalam pembuatan kebijakan publik. Digitalisasi India bukan hanya membangun kota-kota cerdas, melainkan juga sebanyak 250 ribu pemerintahan desa telah terkoneksi dengan kabel optik. PM Modi juga mendesak para menterinya untuk bermedia sosial dalam bertugas.

Gencarnya pemerintah bermedia sosial menimbulkan masalah etika, yaitu para pegawai negeri turut mengkritik kebijakan pemerintah dan memakai media sosial untuk menyebarkan/membocorkan pandangan antipemerintah. Sebagai pribadi, PM Modi merupakan tokoh yang luar biasa berpengaruh melalui media sosial, tetapi sejauh ini tidak demikian untuk pemerintahannya.

Presiden Duterte punya alasan kuat untuk memberi akreditasi resmi bagi media sosial untuk meliput istana. Penetrasi internet di Filipina mencapai 58% penduduk, lebih banyak 8% daripada rata-rata global. Filipina pun merupakan negara ke-23 dengan penetrasi tertinggi di dunia. Filipino menghabiskan rata-rata 8,59 jam per hari berinternet.

Penetrasi media sosial sama dengan penetrasi internet, yaitu 58% penduduk, dan rata-rata mereka menghabiskan 4,17 jam per hari untuk bermedia sosial. Pertumbuhan pemakai media sosial pada Januari 2017 naik 25% daripada Januari 2016. Pengguna/akun Facebook saja mencapai 50 juta, dengan 42% pengguna aktif setiap hari.

Seperti Presiden Trump dan PM Modi, Presiden Duterte pun termasuk pemimpin negara yang tidak ‘bersahabat’ dengan jurnalisme tradisional. Filipina tergolong negara rawan pembunuhan jurnalis. Kata Duterte, “Hanya karena engkau seorang jurnalis, tidak terkecuali untuk dibunuh, kalau engkau jurnalis yang ‘korup’, anak perempuan jalang (son of a bitch).”

Membunuh bukan perkara besar bagi Duterte. Menghabisi nyawa kriminal dan pengguna narkoba telah dilakukannya sejak ia menjadi Wali Kota Davao. Kiranya juga bukan perkara besar baginya membunuh jurnalisme tradisional (sekalipun profesional/ journalism legitimate), demi media sosial yang banyak pengikut (sekalipun pseudo, jurnalisme palsu).



Berita Lainnya
  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.