Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kanak-Kanak Abadi

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
10/7/2017 05:31
Kanak-Kanak Abadi
(AFP PHOTO / KCNA VIA KNS)

KIM JONG-UN berumur 33 tahun, sedangkan Donald Trump berusia 71 tahun, tapi keduanya dinilai seperti kanak-kanak abadi yang mudah 'dikomporin'. Bedanya dengan kanak-kanak benaran yang senang main-mainan (pistol-pistolan, misalnya), dua kanak-kanak pemimpin negara itu senang bermain-main dengan senjata benaran, rudal balistik antarbenua. Presiden AS Donald Trump panas hati dengan ulah pemimpin Korut Kim Jong-un yang merayakan hari kemerdekaan AS pada 4 Juli lalu dengan cara memberi hadiah khusus berupa peluncuran rudal balistik di Laut Jepang.

Trump membalasnya dengan mengajak Korsel meluncurkan rudal balistik jarak pendek yang mampu menyerang dengan tepat markas musuh di saat darurat. Jarak Seoul-Pyongyang hanya 195 kilometer. Rudal yang diluncurkan Korut dapat mencapai wilayah Alaska dan Hawaii. Kurang lebih Kim Jong-un mau bilang kepada Trump, dia bisa meluluhlantakkan AS dengan mudah.

Persis seperti kanak-kanak, Kim Jong-un mengajak rakyatnya di ibu kota negara Pyongyang pesta kembang api untuk merayakan keberhasilan peluncuran rudal itu. Trump berulang kali menyampaikan keinginannya agar Tiongkok berperan menghentikan uji senjata nuklir Korut. Namun, Tiongkok tidak memedulikannya. Apakah Korut gemetar dengan ancaman itu? Sudah pasti tidak.

Pertahanan terbaik ialah menyerang. Tanpa nuklir Korut sudah lama 'selesai'. Posisi itu merupakan sikap ayahnya, Kim Jong-il, yang berkuasa 17 tahun, yang membangun sejata nuklir sekalipun rakyatnya kelaparan. Berbagai cara telah dilakukan AS untuk 'menaklukkan' Korut. Yang lapar diberi bantuan makanan. Bantuan diterima, tetapi komitmen untuk berhenti mengembangkan senjata nuklir tidak diindahkan.

Berbeda dengan ayahnya yang berat sebelah ke security daripada prosperity, kepada Komite Sentral Partai (2013), Kim Jong-un menyampaikan doktrin baru, yaitu memajukan senjata nuklir serentak dengan pembangunan ekonomi dan perbaikan standar hidup. Untuk melaksanakan doktrin baru itu, Kim Jong-un mengangkat Pak Pong-ju sebagai petinggi negara di bidang ekonomi.

Pong-ju mengawali kariernya sebagai manajer pabrik makanan dan memimpin sebuah kompleks industri kimia. Prof John Delury dari Universitas Jonsei, Soul, menilainya sebagai seorang teknokrat reformis. Untuk meningkatkan efisiensi, Kim mendesentralisasikan keputusan manajemen kepada usaha pertanian dan pabrik. Ia membangun selusin zona ekonomi khusus.

Sang pemimpin negara merangkul masyarakat kelas konsumsi. Secara terbuka ia mengunjungi mal, apartemen gedung tinggi, dan konser musik pop. Menurut Prof John Delury, sekalipun Korut didera sanksi ekonomi oleh AS dan terbatasnya investasi asing, perekonomian Korut tumbuh 1%-2% per tahun. Dari kantor berita AFP, harian ini pekan lalu menurunkan laporan pemandangan di wilayah perbatasan Korut-Tiongkok kontras dengan harapan Trump.

Setiap hari puluhan truk mengantre menunggu izin memasuki kota perbatasan Dandong, Tiongkok. Di kota itu 70% perdagangan Korut-Tiongkok berlangsung. Menurut BBC, di situ hidup pebisnis, pelayan wanita, sopir asal Korut, bahkan sebagian bisa bercakap dan bernyanyi dalam Inggris. Trump kiranya bisa keliru dalam dua perkara. Pertama, Kim Jong-un, penerus Dinasti Kim, lebih bandel dan 'dingin' daripada ayahnya.

Buktinya, ia menghabisi pamannya Jan Song-Thaek dengan tuduhan pengkhianatan dan korupsi (2013). Ia di belakang pembunuhan saudara tirinya Kim Jong-nam yang mati diracun dua perempuan di Malaysia, Februari lalu. Malaysia 'menyerah' tidak bisa lain harus menuruti tekanan Korut untuk segera menyerahkan jenazah mendiang tanpa autopsi. Kedua, Trump keliru besar mengira Tiongkok bakal mengikuti permintaannya untuk menekan Korut berhenti mengembangkan persenjataan nuklir.

Presiden Xi Jinping sadar benar bahwa negaranya adikuasa ekonomi nomor 2 di dunia, pemimpin global dalam manufaktur dan perdagangan, punya anggaran belanja militer dan cadangan devisa terbesar di dunia, serta punya lingkaran sahabat yang katanya semakin banyak. Yang terakhir dibuktikan dengan kian banyaknya anggota Asian Infrastructure Investment Bank yang dipimpin Tiongkok, yakni mencapai 80 negara.

Di atas semuanya Tiongkok tidak ingin terjadi pelemahan kekuasaan di Korut, apalagi jatuhnya Dinasti Kim, disertai perubahan sistem dari negara tertutup menjadi terbuka. Korut tertutup lebih bermaslahat bagi Tiongkok. Kayaknya benar pendapat yang mengatakan Trump sebetulnya tidak tahu apa persisnya yang akan dilakukannya terhadap dunia. Kesulitan itu terutama karena di dalam dirinya 'tersimpan' karakter kanak-kanak abadi. Siapakah yang sanggup 'mendewasakannya'?



Berita Lainnya
  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.