Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pasar yang Lain

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
08/7/2017 05:04
Pasar yang Lain
(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo menyempatkan diri datang ke lantai Bursa Efek Indonesia, sehari sebelum memulai kunjungan ke Eropa.

Presiden mengapresiasi pasar yang sedang bullish dan berharap dunia usaha memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pengembangan bisnis mereka.

Kegairahan memang kita lihat di pasar modal.

Indeks harga saham gabungan meningkat lebih dari 11% pada semester I ini.

Bahkan indeks yang sempat menembus angka 5.900 merupakan rekor baru bagi pasar modal Indonesia.

Pertanyaannya, bagaimana menularkan kegairahan di pasar modal itu ke pasar yang riil?

Kita sangat berharap pasar riil juga kembali bullish.

Masyarakat meningkatkan daya belinya agar roda perekonomian bisa bergulir lebih cepat lagi.

Pada kuartal I lalu pertumbuhan ekonomi kita sebenarnya menunjukkan perbaikan yang luar biasa.

Motor pertumbuhan kita tidak lagi hanya bertumpu kepada investasi pemerintah dan konsumsi rumah tangga saja, tetapi juga ekspor.

Untuk pertama kalinya sejak beberapa tahun terakhir ekspor kita tumbuh, bahkan mencapai angka 8% (yoy).

Kunjungan Jokowi ke Eropa kita harapkan menyentuh juga sisi perdagangan internasional.

Meski kunjungan itu lebih untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin G-20, tentunya bisa dipakai juga untuk bertemu kalangan bisnis guna menjelaskan kondisi Indonesia khususnya setelah mendapatkan peringkat layak investasi dari Standard & Poor's.

Tidak bisa kita nafikan memang ada keengganan investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia belakangan ini.

Mereka lebih banyak masuk ke investasi portofolio daripada investasi langsung.

Persoalannya, pemerintah dinilai lebih habis waktunya mengurusi politik dalam negeri ketimbang urusan ekonomi.

Kehadiran Jokowi di BEI diharapkan menjadi penanda bahwa Presiden mulai fokus lagi ke urusan ekonomi.

Waktu yang dimiliki pemerintahan ini untuk melakukan pembangunan semakin terbatas.

Praktis hanya 10 bulan waktu yang tersisa untuk fokus kepada urusan ekonomi karena mulai April tahun depan pasti semua perhatian akan kembali tertuju kepada persiapan pemilihan umum.

Untuk itulah setelah nanti kembali dari Hamburg, Jokowi diharapkan mau untuk blusukan ke sektor ekonomi yang lain.

Akan sangat baik apabila Presiden mau mengunjungi pasar riil seperti Pasar Tanah Abang, Pasar Induk Kramat Jati, atau pasar lain di daerah seperti Pasar Beringharjo, Pasar Turi, dan pasar lainnya.

Saatnya juga bagi Presiden untuk melihat kegiatan di pabrik-pabrik yang ada sekaligus bertemu dengan para pemiliknya untuk mengetahui langsung kondisi pasar.

Tidak salah juga kalau Jokowi bertemu dengan buruh dan serikat buruh untuk sama-sama memikirkan bagaimana meningkatkan kegiatan ekonomi, tidak sekadar hanya berdemo.

Perekonomian yang sedang lesu perlu untuk dipecut lagi.

Kepedulian dari Presiden dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan diri dari pasar, pengusaha, buruh, dan masyarakat.

Kalau kita menginginkan peningkatan kesejahteraan bersama, semua pihak harus mau berkontribusi kepada bergeraknya kegiatan ekonomi.

Di samping gimmick-gimmick seperti itu, kita tentu membutuhkan sentuhan yang sifatnya lebih strategis.

Kita perlu mengeluarkan kebijakan yang lebih mendorong kegiatan ekonomi.

Kita membutuhkan ekspansi ekonomi setelah perekonomian kita tertekan dalam beberapa tahun terakhir.

Kelesuan ekonomi tidak bisa hanya dijawab dengan pemotongan anggaran.

Seperti rencana pengurangan dana alokasi umum sekitar 4% ke daerah, bisa berdampak negatif kepada perlambatan ekonomi di wilayah.

Padahal, kita berharap daerah bisa menjadi motor bagi bergeraknya perekonomian nasional.

Sekarang ini kita dihadapkan kepada lingkaran setan.

Rendahnya penerimaan negara membuat kita harus melakukan pemotongan anggaran.

Namun, pemotongan anggaran akan berdampak kepada perlambatan dan kelesuan ekonomi.

Kelesuan ekonomi akhirnya akan berdampak kepada rendahnya penerimaan negara.

Kalau ini terus dibiarkan, gerakan spiral itu akan bergerak ke bawah.

Kita harus membalikkan keadaan agar spiral itu kembali bergerak ke atas. Untuk itu pada kuartal III ini kita harus mengupayakan agar ekonomi bisa dipompa.

Caranya, pemerintah harus berani membelanjakan anggaran yang dimiliki.

Dengan itu diharapkan, masyarakat pun akan lebih percaya diri meningkatkan konsumsi dan dunia usaha pun bersemangat untuk mendorong ekspor.

Baru nanti kita lihat lagi kondisinya pada kuartal IV.

Kalau memang penerimaan negara belum bergerak, baru penghematan kita lakukan. Pemerintahan jangan terlalu cepat menginjak rem dalam-dalam.

Salah-salah ekonomi kita malah lebih terpuruk, bukan lebih baik.



Berita Lainnya
  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.