Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Diaspora

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
05/7/2017 05:31
Diaspora
(AFP PHOTO / ADEK BERRY)

LUAR biasa acara Diaspora Indonesia yang digelar Sabtu (1/7) di Jakarta. Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Dino Pati Djalal, ada sekitar 9.000 orang yang ikut dalam konferensi yang untuk keempat kalinya dilaksanakan itu. Mereka datang dari 153 kota dari 55 negara di seluruh dunia. Seperti disampaikan 27 orang perwakilan, meski hidup dan tinggal di negeri orang, hati mereka tetap ada di Indonesia.

Dengan menggunakan bahasa tempat mereka tinggal sekarang, ke-27 orang perwakilan itu menyatakan siap untuk membantu kemajuan Indonesia. Banyak di antara warga Indonesia itu yang menjadi tokoh berhasil di negara barunya. Ada yang menjadi penemu dengan jumlah paten yang begitu banyak di AS. Ada yang menjadi pengembang properti besar di Australia.

Ada juga yang menjadi dokter onkologi terkenal di Rusia. Mereka tentunya bisa menjadi ujung tombak kita untuk membuka jaringan di luar negeri. Seperti halnya diaspora India yang menjadi lokomotif kemajuan bagi negaranya, kita pun bisa memanfaatkan 8 juta orang Indonesia yang tinggal di seluruh dunia untuk menjadi 'ambassador Indonesia'. Bahkan, mantan Presiden AS Barack Obama yang menjadi pembicara kunci pada acara itu dengan bahasa Indonesia-nya mengaku, "Indonesia bagian dari diri saya."

Obama berjanji, yayasan miliknya akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak Indonesia dan juga Asia Tenggara agar bisa mengejar cita-cita mereka. Obama menyampaikan, sekarang ini di dunia tengah bangkit semangat nasionalisme, yang refleksinya kadang kurang baik. Semangat itu disertai dengan sikap diskriminatif dan intoleran.

Karena itu, Obama menekankan pada tiga hal yang harus menjadi perhatian kita bersama. Pertama, kita harus menanamkan sejak dini sikap toleran. Indonesia bisa menjadi contoh bagaimana toleransi itu dijalankan karena sudah menjadi keseharian. Ia menunjuk bagaimana candi umat Buddha dan juga Hindu bisa berdiri di lingkungan masyarakat muslim.

Namun, faktor kedua yang juga perlu diperhatikan ialah keadilan dalam bidang ekonomi. Jangan sampai ekonomi hanya dikuasai dan dinikmati segelintir orang. Kalau itu terjadi, bisa berdampak kepada munculnya sikap intoleran.

Ketiga, seluruh anggota masyarakat harus terus membangun komunikasi untuk memperkecil perbedaan. Obama menekankan pentingnya membangun kerja sama karena bisa menjadi alat untuk memecahkan persoalan. Ia menunjuk pengalaman ketika menjadi Presiden AS pada 2008 di saat kondisi ekonomi negaranya sedang terpuruk. Obama mengaku bisa mengembalikan kondisi ekonomi negaranya karena melakukan perbaikan bersama-sama.

Menurut Obama, era teknologi informasi seharusnya bisa menjadi alat untuk mempererat hubungan antarmasyarakat. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Kemajuan teknologi dan globalisasi menjadi sumber masalah karena orang hanya mau menerima apa yang dianggap sesuai dengan pandangannya dan tidak peduli dengan pandangan pihak lain.

Sama seperti demokrasi, toleransi harus diperjuangkan. Orang-orang yang tercerahkan harus menjadi jembatan untuk membangun kesamaan, bukan justru melebarkan perbedaan. Kita tidak bisa mengharapkan toleransi terjadi dengan sendirinya. Pesan Obama penting untuk kita garis bawahi karena kita menghadapi tantangan yang tidak ringan. Kita menghadapi tiga persoalan sekaligus, yaitu kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan.

Padahal, secara demografi kita dihadapkan pada kondisi jumlah penduduk terbesar ialah anak-anak muda yang masih produktif. Kita tidak bisa bayangkan apabila bagian terbesar penduduk kita tidak mempunyai pekerjaan. Padahal, manusia selalu dikatakan sebagai homo faber. Orang akan merasa berarti sebagai manusia kalau mereka memiliki pekerjaan. Ketika orang merasa tidak berarti dan tidak lagi memiliki harga diri, sangat mudah mereka bersikap fatalis.

Salah satu refleksi sikap frustrasi itu, seperti dikatakan Obama, ialah orang mudah untuk menjadi tidak toleran. Sekali lagi demokrasi memang bukan sistem yang sempurna, melainkan merupakan pilihan terbaik yang ada. Demokrasi tidak mungkin dijalankan dengan kemalasan. Muara dari demokrasi terutama di Indonesia itu harus tertuju kepada 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia'.



Berita Lainnya
  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.