Headline
Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.
Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.
INI pertanyaan ibu saya yang agak sulit dijawab. Pertanyaan ini bisa dipahami secara denotatif tapi juga konotatif. "Ke mana saja Amien Rais? Kok sekarang seperti tidak terlihat bekasnya? Padahal, dia yang memulai perubahan." Kesulitan menjawab pertanyaan itu karena kami keluarga Muhammadiyah, dan ibu saya sejak muda hingga kini berusia 84 tahun, tetap bersetia pada parsarikatan itu dan Amien pemimpin panutannya.
Ia mungkin saja jadi masgul jika jawaban saya tak pas di hati. Meski dua tahun ibu saya terbaring di tempat tidur karena sakit, tapi bicaranya masih 'semangat 45', terlebih jika membincangkan Muhammadiyah dan para tokohnya. Televisi berita di kamar tidur ibu saya memang menjadi teman setia yang menginformasikan segala hal. Karena itu, ia tak terlalu ketinggalan informasi, meski beberapa soal ia kerap bingung menangkapnya.
Namun, pertanyaan tentang Amien Rais, yang 'seperti tak ada bekasnya', saya menangkapnya dua kemungkinan. Pertama, Amien memang benar-benar sudah meredup. Kedua, Amien yang sudah banyak berbuat tapi seperti ada kesengajaan dilupakan. Saya jawab agak berputar sedikit, bahwa setiap tokoh ada masa puncaknya. Masa kehebatan Amien Rais di awal reformasi mungkin sudah lewat untuk sekarang.
Media massa, dahulu, memang mengganggap Amien tokoh paling punya otoritas untuk bicara perubahan dan politik Indonesia. Amien waktu itu pusat dan rujukan perubahan di Indonesia. Pengalaman menyeleksi calon reporter Media Indonesia pada 2000-an ketika ditanya siapa tokoh idolanya, 90 persen dari mereka ketika mahasiswa mengidolakan Amien Rais.
Namun, beberapa tahun kemudian, mereka tak lagi menganggap Amien panutannya. Amien, kata mereka, telah selesai. Rupa-rupa alasaannya. Pemilihan presiden 2004, menjadi bukti paling konkret kenapa suara pasangan Amien Rais yang berpasangan dengan Siswono Yudhohusodo tak signifikan. Memang tidak mudah menjadi tokoh, terlebih tokoh politik, yang bisa panjang masa edarnya.
Ibu saya terdiam beberapa saat, kemudian mengangguk-anggukkan kepala. Saya ceritakan pula Amien Rais yang tetap konsisten kritis pada pemerintah seperti menjelang dan setelah reformasi khususnya di masa Abdurrahman Wahid. Keikutsertaan Amien secara aktif dalam beberapa demonstrasi yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI), juga disayangkan karena Amien tokoh yang mestinya bisa berada di tengah.
Kritik juga dilontarkan pada Amien karena mengatakan KPK busuk dan bahkan mengintruksikan PAN, 'partai reformasi' yang ia dirikan, mendukung Hak Angket DPR terhadap KPK. Sikap reaktif Amien karena ia disebut oleh jaksa tipikor menerima dana dari perusahaan milik Sutrisno Bachir dalam kasus dana Alkes yang melibatkan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari.
Amien dalam penilaian saya memang tak kinclong lagi sebagai tokoh reformasi. Ia justru seperti lupa apa tuntutan reformasi dulu, yakni memberantas korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Istilah yang dipopulerkan Amien Rais sendiri. "Bagaimana soal kriminalisasi ulama, terutama terhadap Habib Rizieq? Sebaiknya dalam suasana Idul Fitri saling memaafkan," Ibu saya bertanya lagi sambil melihat televisi yang memberitakan silaturahmi antara beberapa pengurus GNPF MUI dan Presiden Jokowi.
Karena sudah cukup 'intro', saya lebih mudah menjawab pertanyaan kedua. Saya mengatakan bahwa ulama di Indonesia jumlahnya pasti ribuan. Kalau ada satu-dua ulama diproses hukum karena aktivitasnya yang masuk kategori melanggar hukum, ya gak bisa dibilang kriminalisasi ulama, Sejauh ada perbuatan dan ada pasal hukum yang dilanggarnya, itu bukan kriminalisasi.
Kalau kriminalisasi, pengertiannya tidak ada tindakan yang dikategorikan melanggar hukum tapi diproses hukum. Ketua Umum MUI Maruf Amin juga mengatakan kasus yang menimpa Rizieq bukan kriminalisasi ulama. Justru pengadilan tempat terbaik membuktikan tuduhan. Mengindari proses hukum berarti membiarkan rumor, desas-desus, dan bahkan fitnah jadi panjang dan berkembang.
Soal memaafkan, itu tergantung Presiden Jokowi. Karena selain mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang banyak menjadi sasaran tembak GNPF, FPI, FUI, dan para pendukungnya ialah Jokowi. Jokowi tak hanya menjadi sasaran sumpah serapah tapi juga fitnah, salah satunya PKI. Ada yang menyayangkan Jokowi begitu mudahnya menerima para pengkitiknya yang banal itu.
Namun, apa pun nasi telah menjadi bubur. Publik sulit untuk tak membandingkan dengan Ahok, yang tak hanya mendatangi Polri sebelum jadi tersangka, tetapi juga menghadapi proses hukum dengan gagah dan disiplin. Rizieq tidak hanya menolak diproses hukum dalam dugaan chat WhatsApp berkonten pornografi dengan Firza Husein, tapi justru ia buron.
Ia kabur ke Arab Saudi dan kini dikabarkan berada di Yaman. Kenapa kebenaran harus menghindar? Idul Fitri memang momentum untuk saling memaafkan. Namun, seperti yang juga sering Rizieq katakan, seluruh warga negara sama di mata hukum, maka proses hukum itulah cara terbaik meneguhkan kehormatan dirinya, kehormatan ucapannya. Adapun buron ialah cara sebaliknya. Ia memperpanjang persoalan.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved