Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Awas Pangxit!

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
20/6/2017 05:31
Awas Pangxit!
(MI/RAMDANI)

DULU Brexit, kini (mungkin) Pangxit. Yang pertama mengacu kepada pintu keluar Tol Brebes Timur atau Brebes Timur Exit (Brexit), yang kedua mengacu kepada pintu keluar Pemalang atau Pemalang Exit (Pangxit). Yang pertama, tragedi kemacetan terjadi pada musim mudik tahun lalu. Yang kedua, potensi kemacetan yang (mungkin) terjadi mudik Idul Fitri tahun ini.

Brexit dengan kemacetan selama 60 jam di area jalan sepanjang 18 km menewaskan 12 orang karena kelelahan. Mereka yang selamat sampailah ke kampung halaman masing-masing dengan oleh-oleh cerita penderitaan yang tak terperikan. Tak ada pertolongan. Seolah seluruh tangan jadi serba tak sampai untuk diulurkan. Justru di tengah penderitaan, pemanfaatan kesempatan pun tak terhindarkan.

Pedagang dadakan menjual premium Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. Makanan dijajakan dengan harga suka-suka penjualnya. Limpahan kebajikan Ramadan belum membasahi kalbunya. Warning untuk Pangxit harus diartikan tak hanya mengacu kepada potensi kemacetan di pintu keluar Tol Pemalang, tetapi juga seluruh pintu keluar tol di mana saja. Ada banyak pintuk keluar tol, yang mungkin harus melewati pasar tumpah, jalanan yang belum selesai dibangun, dan berbagai gangguan lain yang kurang terantisipasi.

Yang kerap dihitung jumlah pintu keluar, tapi kemudian problem yang bakal dihadapi setelah keluar tol tak terantisipasi. Kita tahu tragedi Brexit membuat banyak orang trauma. Karena itu, kini terlihat berbagai upaya dilakukan untuk memastikan tragedi Brexit tidak menjadi ‘cerita bersambung’. Sedikitnya ada tambahan 10 pintu keluar dari Brebes Timur hingga Weleri, Kendal, bahkan hingga Ngaliyan, Semarang.

Berbagai simulasi, termasuk evakuasi korban, juga dilakukan. Kepolisian, Kementerian PU-Pera, Kementerian Perhubungan, dan Menko Bidang Kemaritiman sekali sepekan rapat memastikan mudik benar-benar siap dilaksanakan. Langkah antisipasi lain yang dilakukan ialah koordinasi manajemen tol yang dikomandani Korlantas Polri. Salah satunya dengan deteksi dini arus mobil di tol.

Jika terdeteksi di tol ada 1 hingga 2 kilometer kemacetan, kendaraan akan dikeluarkan ke pintu terdekat. Namun, sudahkah kemacetan pascakeluar pintu tol diantisipasi? Misalnya ada flyover belum jadi, pasar tumpah, dan berbagai penghambat lain. Berbagai mudik gratis yang diadakan banyak pihak ialah upaya terpuji untuk menekan penumpukan manusia pada waktu bersamaan.

Namun, mari kita lihat angka ini, ada 28,59 juta orang yang akan mudik, tahun lalu 26,36 juta orang. Dari jumlah itu, yang menggunakan transportasi umum 19,04 juta orang dan kendaraan pribadi sebanyak 9,55 juta. Proyeksi pemudik sebesar 19,04 juta itu jenis kendaraan bus sebanyak 4,32 juta, sepeda motor 6,07 juta, mobil 3,48 juta, angkutan penyeberangan 3,98 juta, kereta api 4,37 juta, kapal laut 0,96 juta, pesawat terbang 5,40 juta orang.

Manusia dan kendaraan sebanyak itu akan menyesaki jalanan Indonesia sepanjang 38.400 km, sudahkah diantisipasi? Dari tahun ke tahun kita disodori data betapa kecelakaan jalan raya 70% disumbangkan kendaraan bermotor roda dua, tapi kenapa lonjakan mudik dengan kendaraan bermotor sulit dibendung meski risikonya amat tinggi? Hal buruk kerap hadir di tengah berbagai persiapan yang matang karena terselip ego sektoral yang muncul kapan saja.

Ambisi untuk citra diri dan mendapat apresiasi kerap melupakan koordinasi bahwa memberi keamanan dan kenyamanan kepada para pemudik melibatkan kerja banyak pihak. Presiden Joko Widodo yang terus memastikan pembangunan infrastruktur berjalan baik kali ini tak boleh lagi kecolongan. Di masa lalu ada yang menertawakan mudik yang kerap memacetkan jalanan. Namun, belakangan banyak yang menganggap mudik amat penting.

Selain melepas rindu/silaturahim kepada saudara, tetangga, dan handai tolan, ada perputaran uang sekitar Rp170 triliun selama Ramadan dan Idul Fitri. Dari jumlah itu, tentu tak sedikit yang mengalir ke daerah. Ini kesempatan untuk menambah ekonomi desa agar berdenyut. Ada hal lain lagi yang juga amat penting dalam setiap musim mudik, yakni mengukur kesiapan dan kemampuan beban puncak jalan raya, terminal, stasiun, pelabuhan, bandar udara, serta berbagai fasilitas penunjang lainnya.

Mudik bisa menjadi alat ukur bagaimana infrastruktur transportasi berjalan baik atau sebaliknya. Mudik juga menjadi ‘alat kontrol’ yang baik bagi pemerintah untuk mengingatkan janji-janji kampanyenya dulu. Mudik juga menyehatkan kota dengan tak menebar polusi beberapa hari--sekaligus memberdayakan ekonomi desa. Bukan berarti para pemudik seenaknya menggunakan jalan raya, tapi mudik aman dan nyaman adalah haknya. Tak boleh kasus Brexit terulang dan kemacetan Pangxit membayang. Mudik bisa untuk menguji apakah Kabinet Kerja benar-benar bekerja atau tidak.



Berita Lainnya
  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.