Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kontroversi Trump

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
03/6/2017 05:31
Kontroversi Trump
(AP Photo/Andrew Harnik)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat keputusan kontroversial. Demi kepentingan ekonomi AS, Trump memutuskan negaranya keluar dari Kesepakatan Paris yang bertujuan mengurangi efek rumah kaca. Berbeda dengan keputusan keluar dari kesepakatan internasional yang seharusnya berlaku empat tahun mendatang, Trump menegaskan keputusannya berlaku mulai hari ini juga. Keputusan terbaru Trump mendapatkan respons negatif dari para pemimpin dunia. Bahkan Paus Fransiskus menyayangkan keputusan yang akan berpengaruh besar kepada kehidupan umat manusia di muka Bumi.

Perkiraan para ilmuwan, keputusan Trump itu akan membuat jumlah karbon dioksida bertambah 3 miliar ton per tahun. Penambahan CO2 dalam jumlah besar itu akan mempercepat melelehnya lapisan es di Kutub. Tidak semua anggota kabinet Trump sebenarnya setuju dengan langkah presiden AS itu. Menteri Luar Negeri Rex Tillerson yang terakhir menjabat CEO of Exxon meminta Trump agar AS tetap berada dalam Kesepakatan Paris. Hal yang sama disampaikan Menteri Pertahanan James Mattis yang mengatakan keputusan AS itu akan menyulitkan dirinya ketika bertemu dengan menhan negara-negara lain.

Namun, Trump berpendapat, keputusan ini merupakan bagian dari janji politik saat kampanye presiden lalu. Ia berjanji mendahulukan kepentingan AS. "Saya harus lebih peduli pada masyarakat di Pittsburg daripada di Paris," kata Trump. Ia berpendapat keikusertaan AS dalam Kesepakatan Paris justru merugikan rakyatnya. Kampanye untuk menggunakan energi baru dan terbarukan membuat industri di AS harus gulung tikar dan akibatnya 2,7 juta orang harus kehilangan pekerjaan. Trump menegaskan dirinya menginginkan industri semen, besi, baja, gas alam, dan batu bara bisa hidup kembali. Ia menyebutkan dirinya mencintai para penambang batu bara.

Presiden AS menambahkan ia hanya akan ikut kesepakatan internasional soal pemanasan global kalau ada negosiasi ulang yang bisa menguntungkan AS. Kalau tidak, AS akan jalan sendiri dengan apa yang menjadi keyakinannya. Cara pandang Trump dianggap banyak pihak sama sekali tidak berdasar. Investasi energi terbarukan di AS pada 2015 sudah mencapai US$350 miliar dan itu sudah melampaui investasi untuk energi fosil. Data Kementerian Energi AS juga menunjukkan 64% pasokan listrik di negara itu berasal dari energi terbarukan.

Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menyebutkan, apabila seluruh negara di dunia peduli pada pengurangan emisi gas buang, pertumbuhan ekonomi dunia 2021 akan meningkat 3%. Bahkan pada 2050, pertumbuhan ekonomi akibat kebijakan yang peduli pada lingkungan akan bisa meningkat 5%. Tidak mengherankan bila tokoh seperti Jeffrey Sachs menulis negerinya sedang menghadapi 'broken democracy'.


Kebijakan yang ditempuh Trump merupakan hasil tekanan kelompok industriawan yang selama ini merusak lingkungan. Orientasi mereka bukan bagaimana menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik, melainkan sekadar mengejar uang. Sistem politik di AS, menurut Sachs, sudah koruptif sehingga yang dipikirkan hanya bagaimana mengurangi pajak bagi orang kaya, melakukan deregulasi untuk korporasi yang mengotori lingkungan, serta menciptakan peperangan dan pemanasan global bagi negara lain.

Lihat saja kunjungan Trump pertama ke luar negeri yang lebih mementingkan untuk menjual senjata US$110 miliar daripada membangun kesepakatan dengan negara G-7 demi menyelamatkan bumi dari pemanasan global. Kita tentunya harus mengantisipasi kondisi cuaca yang lebih buruk di masa-masa mendatang. Sekarang ini tanpa terasa kita sudah dihadapkan kepada kondisi yang lebih ekstrem.

Pada saat panas, temperatur udara bisa begitu tinggi, tetapi kemudian bisa turun begitu drastis. Akibatnya di beberapa tempat kita melihat terjadinya hujan es. Tahun lalu boleh dikatakan kita tidak pernah mengalami musim kemarau. Bahkan sekarang pun kita belum memasuki musim kering. Yang harus diantisipasi ialah ketika kelak terjadi El Nino karena musim kemarau akan sangat panjang.

Hal yang paling penting menjadi perhatian ialah pertanian dan kesehatan. Kita harus lebih cerdas dan mengembangkan teknologi yang lebih adaptif terhadap iklim yang ekstrem tadi. Dengan cuaca seperti itu, orang akan mudah sakit dan produksi pertanian sulit diprediksi.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.