Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kukuhnya Surau Kami

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
26/5/2017 05:31
Kukuhnya Surau Kami
(ADAM DWI PUTRA)

CERITA pendek karya Ali Akbar Navis, Robohnya Surau Kami, rasanya boleh juga kita baca kembali. Karya sastra yang pertama kali terbit pada 1956 mengisahkan Haji Saleh dan kawan-kawan dari Indonesia, orang-orang yang teramat rajin ibadah, tetapi justru Tuhan memasukkan mereka ke dalam neraka. Tentu Haji Saleh yang merasa ibadahnya tak terhingga, dan merasa sangat yakin masuk surga, menjadi teramat kecewa.

"Alangkah tercengang Haji Saleh karena di neraka itu banyak teman-temannya di dunia terpanggang hangus, merintih kesakitan. Ia tambah tak mengerti dengan keadaan dirinya karena semua orang yang dilihatnya di neraka itu tak kurang ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan ada salah seorang yang telah sampai empat belas kali ke Mekah dan bergelar syekh pula. Haji Saleh mendekati mereka dan bertanya kenapa mereka dinerakakan semuanya. Tapi sebagaimana Haji Saleh, orang-orang itu pun tak mengerti juga."

Dipimpin Haji Saleh mereka pun menghadap Tuhan, menanyakan kenapa ikhwal ketidakadilan itu. Tuhan menjawab, "....kenapa engkau biarkan dirimu melarat hingga anak cucumu teraniaya semua. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri kaunegeri yang kaya raya, tapi kaumalas. Kaulebih suka beribadat saja karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang, sedangkan aku menyuruh engkau semuanya beramal kalau engkau miskin.

Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka. Hai Malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan di keraknya!" Dongeng Haji Saleh masuk neraka diceritakan tokoh Ajo Sidi kepada tokoh Kakek. Ia seorang garin, sang penjaga surau, yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk beribadah. Bahkan, ia ikhlas meninggalkan keluarga semata-mata supaya fokus beribadah lima waktu, memukul beduk mengingatkan umat bersalat, membaca kitab-Nya, tak mencari kekayaan, dan hanya mencari rida-Nya.

Merasa tersindir oleh Ajo Sidi dengan cerita tentang Haji Saleh, sang Kakek pun kemudian bunuh diri. Maka, surau tua itu pun tak terurus lagi. Ia mulai roboh. Saya tak hendak membenarkan cerita Ajo Sidi tentang Haji Saleh dan kawan-kawannya itu. Namun, sindiran kepada mereka yang rajin beribadah, berhaji puluhan kali, karena itu merasa paling saleh, padahal abai pada lingkungan sekitar, bahkan bertengkar di antara kita, rasanya ini wajah kita yang tak terlalu jauh juga.

Bukankah belakangan ini energi kita seperti habis untuk saling memaki dan lupa membangun negeri? Selama bulan suci Ramadan, jutaan masjid dan surau pasti akan kian ramai di negeri ini. Seperti kita tahu sedikitnya ada tiga fungsi masjid yang sering dibincangkan oleh para pendakwah. Pertama, fungsi zikir. Masjid berarti tempat bersujud. Dengan zikir hati pun bersih dari segala amarah dan kebencaian.

Zikir dengan segala kepasrahan kepada Sang Khalik juga mampu meneguhkan kebenaran dan keadilan. Kedua, fungsi pikir. Islam ialah agama untuk orang yang berpikir; dan masjid menjadi tempat yang tepat untuk mengasah akal dan pikiran umat. Bukankah sesungguhnya salah mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar? Karena itu masjid seharusnya berfungsi sebagai tempat pembinaan, pemberian nasihat, dan pengajaran kepada umat Islam, baik yang berbasis ilmu agama maupun ilmu umum.

Dengan ilmu pengetahuan, Islam akan selalu aktual. Ketiga, fungsi sosial. Di zaman Rasulullah, selain untuk salat, masjid bahkan sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, kegiatan sosial, dan ekonomi. Sindirian dalam cerpen Robohnya Surau Kami tentang mereka yang rajin menyembah Allah, tetapi abai pada kemiskinan. Karena itu, dituntut untuk merespons aneka persoalan sosial yang nyata, misalnya kemiskinan, kebodohan, dan ketertindasan.

Seharusnya masjid mampu merekatkan ukhuwah islamiyah (kerukunan umat Islam) dan ukhuwah wathaniah (kerukunan sesama satu bangsa). Masjid jelas bukan tempat untuk caci maki. Indonesia ialah negeri dengan jumlah masjid terbanyak di dunia. Bahkan ada yang menjuluki Negeri Sejuta Masjid. Jumlah yang tercatat resmi memang 800.000 unit, tetapi dengan musala dan langggar dan berbagai perkantoran, pastilah lebih dari satu juta.

Inilah negeri dengan berbagai penyambutan bulan Ramadan paling meriah, paling warna-warni. Kearifan lokal yang kaya ikut pula menjadikan Ramadan jadi bergema. Namun, ibadah yang tercerabut dari berbagai persoalan sosial, abai pada psersoalan bangsanya, rasanya tak salah cerita Ajo Sidi dalam Robohnya Surau Kami tentang Haji Saleh itu. Puasa Ramadan agaknya waktu yang tepat menghidupkan kembali fungsi masjid untuk mengumandangkan pesan-pesan perdamaian dan kebersamaan. Akhirnya, tak ada tak ada lagi Robohnya Surau Kami, melainkan Kukuhnya Surau Kami. Marhaban ya Ramadan.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.