Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
JUDUL itu tidak bermaksud mendiskreditkan guru.
Judul itu lebih merupakan ekspresi kekhawatiran bahwa kita sepertinya lengah perihal hadirnya guru cabul.
Guru cabul itu ada di sekolah rumah (homeschooling), dosen di suatu perguruan tinggi yang tergolong pusat kecerdasan (center of excellence), bahkan yang sangat memprihatinkan, guru ngaji.
Selintas, yang dicabuli agaknya anak yang berumur 6-16 tahun.
Pencabulan kiranya ditengarai dilakukan guru yang mengidap disorientasi seksual (mencabuli sesama jenis kelamin) atau pedofilia (mencabuli anak-anak).
Mencabuli sesama jenis kelamin, misalnya, dilakukan seorang dosen.
Bukan sembarang dosen, tapi dosen di universitas tersohor di Surabaya, dengan kinerja akademik yang baik.
Sang dosen telah berkarier 20 tahun lebih, berkedudukan di jabatan struktural selaku wakil dekan III fakultas kedokteran gigi.
Ia mencabuli anak berumur 16 tahun. Bukan di kampus, percabulan dilakukannya di tempat sauna.
Karena yang dicabuli sesama lelaki, sang dosen dinilai mengidap disorientasi seksual.
Bukan pedofilia sebagaimana sempat diberitakan.
Apa pun nama penyimpangannya, di mana pun dilakukannya, ia tetaplah dosen cabul.
Yang perlu 'diperiksa' lebih jauh ialah apa yang dilakukannya pada anak didiknya, gadis 13 tahun, di sekolah rumah.
Perbuatan cabul itu direkam dalam video yang tersimpan dalam Whatsapp.
Sang guru membahasakannya, "Dilakukan tanpa paksaan. Direkam juga tanpa paksaan, lalu direkam sebagai koleksi."
Perbuatan cabul itu dilakukan di perumahan di kawasan Tangerang Selatan, di saat rumah kosong.
Anak didik ditengarai diperdayai dengan diiming-imingi permen. Apakah sang guru pedofilia? Entahlah.
Polsek Ciputat sedang menangani kasus itu. Kita tidak tahu apa 'isi' permen itu.
Apakah permen beneran, narkoba, ataukah zat perangsang.
Akan tetapi, apa pun isinya, merekam dan mengoleksi perbuatan cabul orang lain jelas bukan kelakuan guru, apalagi merekam dan mengoleksi perbuatan cabul sendiri.
Betapa mengerikan terhadap anak dan cucu bahwa yang berkelakuan tidak normal itu seorang guru.
Sebaliknya, apakah normal kelakuan orangtua membiarkan guru yang pria dan anak yang perempuan berinteraksi dalam proses ajar-mengajar di rumah yang kosong?
Pertanyaan itu memuat keprihatinan yang mendalam.
Bukankah norma yang ditegakkan orangtua itu perkara yang mulia, bahwa guru makhluk yang dipercaya dan ditiru?
Digugu dan ditiru?
Bukankah seseorang yang dipercaya dan ditiru tidak perlu diawasi? Jawabnya, merupakan kesalahan besar orangtua yang percaya anak perempuannya berduaan dengan sang guru di rumah yang kosong. Guru juga manusia biasa yang bisa tergoda setan.
Sebagai wartawan saya belum pernah menginterviu setan, karena itu tidak tahu persis, seberapa hebat kesukaan setan menggoda guru, khususnya dalam perkara seks.
Faktanya, guru mencabuli murid bukan hanya terjadi di dunia pendidikan keduniawian, tetapi juga di dunia pendidikan kerohanian.
Pengadilan Jakarta Timur memvonis seorang guru ngaji yang mencabuli muridnya yang berumur 6 tahun dengan hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
Keputusannya belum berkekuatan hukum tetap, sebab sang guru mengajukan banding dengan alasan bukan dia pelakunya.
Semua ini merupakan guru cabul yang tertangkap atau divonis dalam dua bulan ini (April-Mei 2017).
Berapa banyak guru cabul di negeri ini? Tidak ada yang tahu, sampai kemudian ketahuan, setelah terlambat.
KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.
JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.
SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.
'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved