Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kemiskinan

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
13/5/2017 05:31
Kemiskinan
(ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

DI Tiongkok, upaya pengurangan kemiskinan sudah dilakukan sejak 2.500 tahun lalu. Meski upaya itu terus menerus dikerjakan, kemiskinan tetap masih ada di negeri tersebut. penyebabnya? Setidaknya ada dua alasan. Pertama, sistem tata niaga yang menyebabkan terutama petani terjebak dalam perangkap kemiskinan. Kedua, sikap sebagian orang yang 'menikmati' kemiskinan sehingga tidak pernah berupaya keluar dari sana.

Dalam kasus yang pertama, persoalan muncul karena petani harus mengeluarkan biaya besar untuk membawa produknya ke pasar yang umumnya berada di kota. Sebaliknya, ketika mereka membutuhkan kebutuhan rumah tangga, harga yang harus dibayar lebih mahal jika dibandingkan dengan orang yang ada di kota. Dengan kondisi seperti itu, masyarakat desa selalu tidak diuntungkan.

Tidak mengherankan apabila mereka terus merugi dan akhirnya mereka kesulitan menikmati kehidupan yang lebih baik. Apalagi, banyak orang yang kemudian tidak mau keluar dari perangkap kemiskinan. Mereka menikmati kemiskinan karena bisa dieksploitasi untuk mendapatkan belas kasihan. Sampai ada sebuah cerita, di Tiongkok, 1.000 orang kaya menciptakan 1 orang miskin.

Si miskin tidak pernah berupaya untuk memperbaiki kehidupan karena setiap hari bisa bergiliran meminta pertolongan dari si kaya. Orang kaya tidak pernah merasa terbebani karena sudah lupa bahwa tiga tahun lalu pernah membantu si miskin yang sama. Kalau sekarang kita mau mengurangi kemiskinan, bagaimana caranya? Jack Ma menawarkan sebuah terobosan.

Ia mempertemukan kedua pasar di dalam gadget sehingga efisiensi dapat tercipta. Dengan pasar digital yang dibangunnya di Alibaba, tidak ada lagi yang harus menanggung beban terlalu berat. Petani di Xinjiang, misalnya, tidak perlu repot mengirimkan hasil pertanian ke Beijing atau Shanghai. Para pembeli yang menginginkan produk yang dihasilkan petani tinggal masuk ke aplikasi Alibaba untuk memesan barang yang bisa langsung dikirim.

Sebaliknya, ketika petani membutuhkan barang untuk keperluan keluarga, ia tidak harus datang ke kota. Ia bisa langsung memesannya melalui gadget. Jack Ma mendisrupsi pasar dengan aplikasi yang ditawarkan. Pembeli dan penjual tidak perlu khawatir terhadap kualitas barang dan tata cara pembayaran karena Alibaba hadir untuk menjadi jembatan di antara keduanya.

Dengan penduduk Tiongkok yang mencapai 1,3 miliar, Alibaba mendapat volume perdagangan yang besar, apalagi ketika pasarnya diperluas menjadi pasar dunia. Tidak mengherankan apabila Alibaba dengan cepat menjadi perusahaan perdagangan daring terbesar di dunia. Pertanyaannya, apakah Indonesia tidak bisa seperti itu? Dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa, Indonesia mempunyai potensi pasar yang besar.

Apalagi, sekitar 170 juta penduduk Nusantara sangat akrab dan terbiasa menggunakan telepon pintar. Kalau saja kita bisa menemukan gugus produsen barang-barang kebutuhan rumah tangga dan bisa menyiapkan fasilitas pembayaran yang kredibel, kita bisa membangun sistem perdagangan seperti yang dilakukan Jack Ma. Dengan itulah, kita bisa membantu mempercepat upaya pengurangan kemiskinan di Indonesia.

Dalam skala yang lebih terbatas, kita sudah melakukan itu pada petani kakao. Dengan sistem informasi harga saja, petani kakao di Sulawesi Selatan bisa lebih cerdas dalam melakukan bisnis. Dengan mengetahui perkembangan harga kakao di dunia, mereka bisa memutuskan kapan menjual hasil panen. Kita bisa melihat sekarang bagaimana petani kakao di Sulsel bisa hidup lebih makmur.

Ketika terjadi krisis ekonomi pada 1997, petani kakao justru menikmati keuntungan besar karena produk mereka lebih banyak diekspor dan harganya dalam rupiah menjadi jauh lebih tinggi. Kita bisa bayangkan bagaimana jika sistem perdagangan seluruh komoditas bisa diatur secara digital. Para petani bisa lebih efisien mengatur pembiayaan untuk menjual hasil produksi mereka.

Dengan itu, pasti kehidupan mereka akan bisa lebih meningkat. Pendiri Grup Lippo Mochtar Riady memiliki obsesi untuk membantu mempercepat pengurangan kemiskinan di Indonesia. Ia sedang membangun infrastruktur yang memungkinkan sistem perdagangan di dalam negeri bisa diatur dengan lebih efisien. Itulah yang akan membuat Indonesia lebih cepat keluar dari persoalan kemiskinan.

Mochtar tidak khawatir dengan masuknya perusahaan perdagangan daring asing ke Indonesia. Sebagai orang Indonesia pasti kita lebih tahu letak sentra produk-produk Indonesia dan seperti apa kebutuhan konsumen Indonesia itu. Pasar bisa berjalan baik apabila dipercaya para pelaku di dalamnya. Itulah tantangan yang harus dijawab.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.