Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Brunei 2035

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
01/4/2017 05:31
Brunei 2035
(Wikipedia)

PEKAN lalu saya mendapat kesempatan berkunjung ke Brunei Darussalam dan bertemu Menteri Energi dan Industri Pehin Mohammad Yasmin Umar. Dalam paparan yang disampaikan tim dari Kantor Perdana Menteri dijelaskan tentang transformasi yang sedang dilakukan Brunei. Negeri berpenduduk 400 ribu jiwa itu selama ini bertumpu kepada sektor minyak dan gas. Sekitar 95% produk domestik bruto Brunei disumbangkan dari migas. Ketika harga minyak tinggi, Brunei tidak menghadapi masalah dari sisi penerimaan negara. Tetapi ketika harga minyak terpuruk seperti sekarang, maka penerimaan negara otomatis terpukul.

Untuk itulah Brunei merencanakan transformasi besar. Melalui Visi 2035, Brunei tidak ingin hanya tergantung kepada migas. Pada waktunya nanti kontribusi migas tinggal 56%, sisanya dari sektor investasi, industri, dan perdagangan. Brunei serius dalam melakukan transformasi. Pehin Yasmin memimpin langsung transformasi yang hendak dilakukan. Setiap saat ia meminta laporan kemajuan dan kendala yang dihadapi. Berbagai kemudahan usaha diberikan. Dalam setahun terakhir Brunei telah menjadi negara keempat di ASEAN setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand yang memberikan kemudahan berusaha.

Sebanyak 24 kawasan industri disiapkan untuk investor. Bekerja sama dengan Beibu, Hongkong, sekarang Brunei sedang membangun Pelabuhan Muara sebagai pelabuhan internasional. Dari sisi fiskal diberikan tawaran yang juga menarik seperti pajak badan sebesar 18,5%. Pehin Yasmin mengakui, rencana pembangunan Brunei 25 tahun ini pada awalnya berjalan terlalu lamban. Karena itulah mulai tahun lalu dilakukan percepatan agar transformasi bisa berjalan sesuai dengan rencana. Sengaja kita angkat transformasi yang dilakukan Brunei untuk membangunkan kesadaran kita bahwa semua negara sedang melakukan transformasi.

Rabu lalu Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali kepada para menteri tentang pentingnya memberikan kemudahan dalam menjalankan usaha. Sudah lama Presiden menginginkan Indonesia memperbaiki daya tarik untuk berusaha. Memang sudah ada kemajuan, ranking kemudahan berusaha di Indonesia sudah naik ke peringkat 91. Namun itu tetap masih jauh dibandingkan negara-negara lain termasuk Brunei yang sekarang berada di peringkat 25. Untuk itu tidak cukup lagi Presiden hanya mengimbau. Harus ada langkah yang lebih nyata untuk membuat Indonesia memang menjadi tempat tujuan investasi.

Itu bukan hanya menuntut perubahan mentalitas pelayanan yang lebih genuine, tetapi juga diikuti dengan penyediaan infrastruktur yang lebih memadai, aturan hukum yang jelas, dan kebijakan fiskal yang memang menarik. Berulangkali kita sampaikan pentingnya menjaga kepercayaan. Janji kemudahan yang disampaikan harus benar terbukti di lapangan. Pemerintah jangan mudah berubah dalam kebijakan. Sebab yang sering terjadi, investor dikecewakan karena berbisnis di Indonesia itu ternyata ruwet. Semua serba tidak jelas dan tidak ada orang yang kemudian bisa bertanggung jawab

Dalam diskusi dengan kalangan industri migas misalnya, sekarang ini ada rencana investasi minimal US$25 miliar atau sekitar Rp330 triliun. Kalau saja eksekusinya cepat, maka itu akan bisa memberikan kontribusi yang signifikan kepada pertumbuhan ekonomi. Tetapi proyek-proyek itu minimal butuh waktu 10 tahun untuk persetujuannya, sehingga terjadi opportunity lost. Belum lagi dalam urusan fiskal. Pajak yang diterapkan banyak yang membingungkan. Chevron misalnya sedang mempersoalkan branch profit tax sebesar US$130 juta yang tiba-tiba dikenakan Direktorat Jenderal Pajak.

Kita mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak. Namun pelaksanaannya jangan justru membuat kegiatan usaha malah terpukul. Semua negara sekarang berupaya untuk menarik sebanyak mungkin investasi masuk. Ketika investasi masuk, maka peluang bekerja bagi masyarakat semakin terbuka. Ketika bisnis itu bisa berkembang, maka investasi akan semakin besar dan lapangan kerja pun semakin terbuka.

Pada saat itulah maka negara memiliki kesempatan untuk meningkatkan penerimaan pajak. Bukan sebaliknya, pajak diburu ketika bisnis tengah lesu. Karena kalau itu yang dilakukan, niscaya investor akan lari dari Indonesia.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.