Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Transportasi Daring

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
22/3/2017 05:31
Transportasi Daring
(MI/Galih Pradipta)

KISRUH transportasi daring (online) pada 2016 ternyata menjadi seperti api dalam sekam. Api itu kini mulai menyala kembali. Bentrokan kini bukan antara pengemudi transportasi daring dan pengemudi taksi, melainkan dengan pengemudi angkutan kota dan bahkan pengemudi becak motor. Dalam dua pekan terakhir ini terjadi bentrokan antara pengemudi angkutan umum dan transportasi daring di banyak kota.

Mulai Tangerang kemudian merembet ke Bandung, Malang, Yogyakarta, Bogor, dan Medan. Kita harus memberi perhatian karena bentrokan sudah mengarah kepada fisik. Di Bandung bahkan ada warga biasa yang sedang bepergian dengan keluarganya dianiaya sopir angkutan umum karena dianggap bagian dari transportasi daring.

Akar persoalan bukan pada sistem teknologinya, melainkan berkaitan dengan periuk nasi. Para sopir angkot merasa pendapatan mereka terancam. Kehadiran transportasi daring mengurangi jumlah pengguna transportasi umum. Memang kita sedang mengalami perubahan besar. Kita sedang hidup di era disruption dengan tatanan lama didestruksi dan digantikan tatanan baru. Era yang disebut Prof Rhenald Kasali sebagai ‘Peradaban Uber’ ini bisa meminta korban kepada mereka yang tidak bisa berubah.

Transportasi umum selama berpuluh-puluh tahun dianggap sebagai ajang bisnis dan penyedia lapangan pekerjaan. Di tengah ketidakmampuan pemerintah kota membangun sistem transportasi massal, muncullah pengusaha-pengusaha yang menyediakan jasa angkutan umum. Mereka membangun usaha mulai satu mobil hingga puluhan.

Kehadiran banyaknya pengusaha angkutan umum membuka peluang orang untuk menjadi sopir. Tanpa perlu mempunyai keterampilan melayani, sepanjang bisa mengendarai mobil dan memiliki surat izin mengemudi, orang bisa menjadi sopir angkutan umum.

Kita bisa melihat angkutan umum yang menjamur luar biasa. Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Andi Hakim Nasution pernah berguyon dengan menyebutkan Bogor telah berubah menjadi ‘kota sejuta angkot’. Banyaknya angkot berwarna hijau telah menggeser bemo yang sebelumnya menjadi kendaraan khas Kota Bogor.

Pertumbuhan angkutan kota yang tidak terkelola dengan baik sejak awal menimbulkan masalah. Bukan hanya menyebabkan kemacetan kota yang luar biasa, pelaku usaha angkutan umum juga cepat bergantinya. Apalagi dalam perkembangannya, ekonomi masyarakat meningkat dan banyak yang bisa mengkredit motor. Pengguna angkutan umum banyak berpindah ke sepeda motor dan otomatis penerimaan angkutan kota mulai berkurang.

Kehadiran transportasi daring sebenarnya hanya menambah penderitaan pemilik dan pengemudi angkutan umum. Ketika kelak transportasi daring dianggap sebagai peluang bisnis semata dan dibiarkan merebak seperti sekarang, pasti satu saat juga akan terjadi inflasi dan berpengaruh terhadap kelayakan usaha transportasi daring.

Oleh karena itu, persoalan itu tidak cukup diselesaikan dengan Peraturan Menteri Nomor 32/2017 yang akan berlaku 1 April. Yang tidak kalah pentingnya ditata ialah model ekonomi yang hendak kita bangun. Transportasi hanya salah satu faktor dari bentuk ekonomi itu.

Kita tahu pemerintah sedang gencar membangun transportasi massal. Di Jakarta saja dua tahun lagi akan ada mass rapid transit, kemudian light rail train. Ini akan melengkapi angkutan Trans-Jakarta dan angkutan umum lainnya. Pemerintah harus menghitung jumlah pengguna angkutan umum. Jumlah itu kemudian dibandingkan dengan jumlah transportasi massal yang disiapkan pemerintah. Dari sana akan bisa diketahui kebutuhan angkutan umum yang bisa dikelola masyarakat. Hadirnya transportasi massal seperti MRT dan LRT pasti membuat jumlah angkutan kota menurun drastis. Mulai sekarang pemerintah bisa mempersiapkan bagaimana mengalihkan mereka yang selama ini menjadi sopir angkot. Keterampilan apa yang perlu dipersiapkan ketika mereka harus berpindah profesi.

Semua ini tidak cukup ditangani Kementerian Perhubungan. Dengan jumlah angkot yang berlebihan di banyak kota, pasti ada persoalan sosial yang akan terjadi menghadapi disruption di bidang transportasi ini. Percik­an itu sudah kita rasakan sekarang.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.