Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bangsa Jujur

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
18/3/2017 05:31
Bangsa Jujur
((AP Photo/Koji Sasahara))

ADA satu artikel menarik yang ditulis Bloomberg berkaitan dengan daftar kota-kota di dunia yang masyarakatnya paling jujur. Ternyata kota paling jujur adalah Tokyo. Masyarakat kota itu tidak pernah akan mengambil apa yang bukan merupakan hak mereka. Kalau orang Tokyo menemukan uang atau barang di tempat umum, mereka akan menyerahkannya kepada polisi.

Tahun lalu uang yang ditemukan orang dan diserahkan kepada polisi mencapai 3,67 miliar yen atau sekitar Rp370 miliar. Kejujuran itu menjadi kultur yang baik karena ditanamkan sejak usia dini. Tidak jarang anak kecil di Tokyo memberikan uang koin yang ditemukan di jalanan kepada polisi. Hebatnya polisi kemudian menyimpannya dan menunggu orang yang merasakan kehilangan itu melaporkan kepada polisi.

Aturan yang berlaku orang yang kehilangan kemudian harus memberikan tanda terima kasih. Biasanya orang yang bisa mendapatkan kembali uang yang hilang itu memberikan 5% hingga 20% dari besaran uang yang ditemukan. Tentu menjadi pertanyaan, mengapa begitu besar uang yang ditemukan di jalanan? Ternyata orang Jepang sama seperti orang Indonesia suka bertransaksi dengan uang kontan.

Jumlah uang yang beredar di Jepang merupakan yang terbesar di dunia. Kebiasaan untuk memegang uang kontan didorong kondisi ekonomi yang terjadi di Jepang. Lebih dari dua dekade Jepang dihadapkan kepada deflasi. Pertumbuhan ekonomi Jepang sangat rendah. Akibatnya negara mendorong masyarakatnya untuk berinvestasi dan meningkatkan konsumsi.

Orang di Jepang tidak mendapatkan bunga kalau menyimpan uangnya di bank. Bahkan tidak jarang nilai tabungannya berkurang karena bunganya negatif. Namun, semua itu tidak membuat orang Jepang berbondong-bondong menyimpan uangnya di luar negeri. Sengaja kita angkat cerita ini untuk membukakan mata kita tentang pentingnya arti kejujuran dan kecintaan terhadap tanah air.

Dua hal itu merupakan faktor penting untuk membangun kemajuan bangsa. Tidaklah mungkin kita menciptakan masyarakat yang adil dan makmur kalau yang lebih menonjol sikap kleptokrasi. Para pemimpin bangsa ini bukan hanya lebih memikirkan dirinya sendiri, melainkan juga merampok uang rakyat. Bagaimana kita tidak katakan 'merampok' kalau uang yang dikorupsi dalam kasus KTP elektronik, misalnya, lebih besar daripada biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat warga ini memiliki data identitas tunggal.

Korupsi sekitar Rp2,5 triliun itu dilakukan secara bersama-sama oleh pejabat eksekutif, legislatif, badan usaha milik negara, dan swasta. Ironisnya, sudah keluar anggaran sekitar Rp6 triliun, data kependudukan kita masih amburadul. Ada yang mencoba menghibur diri dengan mengatakan hebatnya Indonesia. Meski sudah lebih dari 50 tahun 'dirampok' bangsanya sendiri, republik ini tetap bisa berdiri.

Padahal, negara seperti di Amerika Latin sampai bangkrut ketika dikorupsi pemimpinnya. Hal itu sebenarnya mengindikasikan apa yang dimimpikan para pendiri bangsa untuk menciptakan kesejahteraan umum bukan sebuah utopia. Kalau kita pandai mengelola negara ini, sumber daya yang kita miliki lebih dari cukup untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

Belajar dari bangsa Jepang, bagaimana lalu kita bisa membangun masyarakat yang jujur. Masyarakat seperti itu tidak pernah akan memikirkan diri sendirinya saja. Ia akan bertenggang rasa dan membantu mengangkat orang di sekitarnya. Apalagi jika ditambah sikap cinta tanah air. Dalam kondisi apa pun lebih mementingkan bangsa dan negara.

Seperti yang dulu dikatakan Presiden AS John F Kennedy, "Jangan tanya apa yang bisa diberikan negara kepadamu, tetapi tanya apa yang bisa kita berikan untuk negara." Kalau bangsa Jepang bisa menjadikan sikap seperti itu sebagai kultur bangsa, bagaimana kita membumikan itu di Indonesia? Indonesia yang maju dan sejahtera pasti akan bisa kita raih kalau semua mempunyai sikap jujur dan cinta tanah air.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.