Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Arab Saudi

Suryopratomo
04/3/2017 06:05
Arab Saudi
(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

ERA keemasan minyak tampaknya mulai berakhir.

Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar dunia paling terpukul oleh anjloknya harga minyak dari US$100 menjadi di bawah US$40 per barel.

Tahun lalu defisit anggaran negara itu mencapai 15% dari produk domestik bruto.

Langkah penghematan terpaksa mereka lakukan.

Dalam lima tahun--sejak 2016--gaji para pejabat negara dipotong 20%.

Bonus-bonus dihapuskan. Harga bahan bakar minyak dan listrik dinaikkan.

Dana Moneter Internasional menilai langkah drastis yang dilakukan Raja Salman merupakan keputusan yang tepat.

Dengan langkah penghematan itu, perekonomian Arab Saudi tahun ini diperkirakan bisa kembali tumbuh positif meski kecil, yaitu 0,2%.

Tidak hanya langkah penghematan, Arab Saudi mengubah arah pembangunan mereka.

Dengan program yang disebut Visi 2030, Arab Saudi tidak lagi akan menumpukan perekonomian mereka kepada minyak, tetapi kepada industri dan investasi.

Dalam wawancara dengan Bloomberg akhir tahun lalu, Wakil Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman menjelaskan Arab Saudi akan membentuk sovereign wealth fund (SWF).

Tidak tanggung-tanggung, SWF akan menggaet dana investasi publik US$2 triliun atau bahkan mendekati US$3 triliun.

Kalau bisa direalisasikan, SWF Arab Saudi akan menjadi yang terbesar di dunia. Sekarang ini SWF terbesar dimiliki Norwegia dengan modal sekitar US$850 miliar.

Pangeran Muhammad menjelaskan langkah itu akan dimulai dengan menjual 5% saham perusahaan minyak negara, Aramco, pada 2018.

Dengan dana lebih dari US$2 triliun, SWF Arab Saudi akan bisa membeli perusahaan apa pun termasuk empat perusahaan besar dunia seperti Apple dan Google.

Arab Saudi sudah mulai melakukan langkah untuk berinvestasi ke luar. Mereka membeli 38% saham perusahaan Korea Selatan, Posco Engineering and Construction, senilai US$1,1 miliar.

Arab Saudi setuju untuk membuat perusahaan patungan dengan modal US$10 miliar di Rusia.

Banyak yang mengatakan ambisi Arab Saudi ini terlalu tinggi.

Namun, mereka tidak peduli dan tetap jalan dengan rencana besar mereka.

Untuk bisa menggapai harapan itu, pemerintah Riyadh mendatangkan orang terbaik dunia yang paham tentang pasar modal, private equity, dan risk management.

Kalau sekarang melirik Indonesia, Arab Saudi ingin melihat prospek yang ada di sini. Kalau ada aset yang baik, bukan mustahil mereka akan membeli sahamnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan, mereka juga bisa membuat perusahaan baru di sini.

Sekarang tentu terpulang kepada kita, investasi dan kerja sama seperti apa yang diharapkan dengan Arab Saudi.

Sepanjang itu feasible dan menguntungkan, pasti mereka tidak ragu untuk masuk Indonesia.

Persoalan yang sering terjadi pada kita ialah tidak jelas apa yang kita inginkan.

Kita begitu menggebu-gebu di awal dan berupaya memberikan berbagai kemudahan. Apa pun yang diminta investor ibaratnya selalu diberikan.

Namun, begitu investasi sudah berjalan dan memberikan keuntungan, sikap kita lalu berubah.

Tanpa melalui peta jalan yang jelas dan berjangka panjang, kita mengubah peraturan sesuai dengan apa yang kita maui.

Ketidakmampuan untuk membuat aturan main yang jauh ke depan membuat banyak investor merasa dikecewakan.

Apalagi ketika isu itu dikemas dengan pendekatan nasionalisme dan xenofobia.

Ini yang membuat investor semakin takut.

Apabila sekarang kita berharap kerja sama ekonomi dengan Arab Saudi bisa berjalan, pendekatannya haruslah dengan kacamata bisnis.

Dalam berbisnis itu yang harus diterapkan prinsip 'My word is my bond'.

Ucapan kita harus bisa dipegang karena bisnis tidak mungkin berjalan tanpa kepercayaan.

Satu hal lain yang harus dipahami, kita hidup di dunia yang terbuka.

Seperti halnya kita, Arab Saudi pun bisa berbisnis dengan siapa saja. Mereka hanya mau berbisnis dengan negara yang memang bersungguh-sungguh membangun bisnis yang sehat.


Suryopratomo
Dewan Redaksi Media Group



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.