Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
LAPORAN tentang kekayaan empat orang kaya yang setara dengan kekayaan 100 juta orang termiskin membukakan mata tentang kesenjangan yang kita hadapi. Kita membutuhkan sistem keadilan sosial yang bisa mencegah jurang antara si kaya dan si miskin terlalu lebar. Penyebab persoalan ini tidaklah tunggal. Akses kepada sumber ekonomi hanyalah satu faktor. Faktor yang lain adalah pendidikan dan kesehatan.
Kita tahu rata-rata pendidikan orang Indonesia hanya sekitar 7,8 tahun, sehingga banyak warga yang pendidikan sekolah menengah pertama pun tidak selesai. Tidak usah heran apabila kemiskinan pada kelompok bawah seperti lingkaran setan. Ketika sang ibu pada saat hamil kekurangan gizi, perkembangan otak janin tidak normal. Sesudah lahir, asupan makanan sang bayi pun tidak memadai.
Apalagi keluarga itu kemudian tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Ketika mereka dewasa dan hidup berkeluarga, keluarganya pun pasti terjerat kemiskinan lagi. Lingkaran setan ini tidak mungkin bisa diputus, apabila tidak menggunakan usaha khusus. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencoba membuat terobosan dengan mempertemukan keluarga miskin itu dengan keluarga yang mampu. Gerakan kepedulian sosial dicoba dipakai untuk mengangkat keluarga tidak mampu dari jerat kemiskinan.
Negara sendiri menggunakan pajak sebagai alat untuk mendistribusikan kemakmuran. Rakyat diminta membayar pajak sesuai dengan kemampuannya. Sistem pajak yang berlaku pada kita sekarang memang bersifat progresif. Semakin tinggi pendapatannya, semakin besar pajak yang dibayarkan. Sekarang ini pemerintah gencar untuk meningkatkan penerimaan pajak. Tahun ini target penerimaan pajak ditetapkan sekitar Rp1.300 triliun.
Dibandingkan dengan produk domestik bruto, penerimaan pajak kita hanya 11%. Pemerintah berharap pada 2019 nanti, rasio pajak bisa ditingkatkan menjadi 14%. Memang kepatuhan pajak menjadi satu masalah. Tetapi masalah yang lain adalah banyaknya warga yang belum terjangkau pajak. Sayangnya untuk mengejar target pajak, yang diburu adalah mereka yang sudah membayar pajak.
Prinsip ‘berburu di kebun binatang’ membuat orang yang sudah membayar pajak merasa terbebani dan akhirnya malah mencoba menghindar. Sekarang ini mencuat banyak isu berkaitan dengan pajak. Yang menonjol adalah soal ketidakpastian dan ketidakadilan. Salah satu dihadapi oleh perusahaan migas Chevron. Mereka tiba-tiba ditagih pajak sebesar US$ 130 juta atas transaksi yang terjadi pada 2011. Padahal pada 2012 mereka sudah mendapatkan surat dari Kantor Pajak bahwa transaksi mereka tidak terkena Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku mulai 2012.
Isu ini sampai mengundang pertanyaan Dubes AS kepada Menteri Luar Negeri Indonesia. Yang menjadi pertanyaan adalah soal kepastian, karena keputusan yang bisa berubah tiba-tiba. Di sisi lain kita melihat ada surat ketetapan pajak yang bisa berubah dari keharusan membayar menjadi tidak membayar hanya karena kekuatan yang menjual nama kekuasaan. Sekarang ini sedang mencuat dalam persidangan kasus suap pajak yang melibatkan adik ipar Presiden Joko Widodo.
Belum lagi persoalan penggunaan dana perolehan pajak untuk kepentingan pribadi. Upaya untuk menggumpulkan penerimaan pajak melalui amnesti pajak menimbulkan moral hazard. Kasus ini sedang didalami oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Upaya besar kita untuk mengurangi kesenjangan seringkali dirusak tindakan koruptif. Ini penyakit yang sudah terjadi sejak zaman Orde Baru.
Upaya kita untuk menggumpulkan sen demi sen pajak, tidak dipakai untuk mendistribusikan kemakmuran, tetapi hanya memperkaya kelompok kepentingan. Reformasi ternyata tidak kunjung membuat kita berubah. Sikap mementingkan diri sendiri tetap begitu kuatnya. Tertangkapnya pelaku korupsi tidak membuat orang jera. Tidak usah heran apabila kemiskinan tidak kunjung bisa dientaskan dan malah semakin parah. Inilah pekerjaan terberat reformasi pajak yang sedang digagas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved