Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Melawat ke Timur

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
28/2/2017 05:31
Melawat ke Timur
((AP Photo/Vincent Thian))

JIKA tak ada aral melintang, 1 Maret ini hari dimulainya lawatan Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud ke Indonesia. Inilah rangkaian lawatan ningrat utama Arab Saudi ke Timur, tidak ke Barat lagi. Indonesia, negeri luas membentang, dengan penduduk muslim terbesar, sekitar 220 juta orang dari 250 juta penduduk, ialah negeri kedua yang dikunjungi rombongan baginda raja kaya minyak itu.

Inilah rombongan superjumbo Kerajaan Arab Saudi. Ada sekitar 1.500 orang, 10 di antaranya menteri kerajaan, 25 pangeran, dan keluarga kerajaan. Raja Salman akan mengadakan kunjungan resmi kenegaraan hingga 3 Maret. Mereka akan berlibur ke Bali hingga 9 Maret. Setelah itu hingga akhir bulan mereka akan melanjutkan perjalanan ke Brunei Darussalam, Jepang, Tiongkok, Maladewa, dan terakhir Yordania. Inilah lawatan Arab Saudi ke Timur selama satu bulan, setelah puluhan tahun menjadikan Barat sebagai kiblat.

Enam pesawat Boeing dari berbagai tipe siap mengangkut orang-orang penting itu dari Timur Tengah itu. Total penerbangan 39 kali untuk mengangkut berbagai perlengkapan khusus seberat 459 ton. Gedung DPR, Masjid Istiqlal, dan berbagai tempat yang akan dikunjungi sang raja telah pula bersolek.

Dari lamanya waktu kunjungan, Indonesia termasuk yang terlama, hampir 10 hari. Inilah pula kunjungan resmi pertama Raja Arab Saudi sejak 1970. Pada awal Orde Baru itu Raja Faisal melawat ke Indonesia tidak dengan rombongan jumbo. Waktu itu harga minyak bumi belum menjadi berkah luar biasa bagi negeri yang menjadi kerajaan pada 1932 itu. Negeri itu baru mendapat kemakmuran luar biasa setelah harga minyak naik berlipat-lipat pasca-Perang Arab-Israel pada 1973.

Salman bin Abdul Aziz lahir pada 31 Desember 1935. Ia anak ke-25 Abdul Aziz bin Saud yang menikah dengan Hassa al-Sudairi. Ternyata anak Abdul Aziz yang berjumlah tujuh orang dari klan Al-Sudairi mewarisi karakter kepemimpinan kaumnya. Mereka pun menyebut klan ini sebagai ‘Saudairi Seven’. Salman naik takhta pada 23 Januari 2015 setelah Raja Abdullah bin Abdul Aziz mangkat. Ia mendapat tanggung jawab sebagai ‘Penjaga Dua Tanah Suci (Mekah dan Madinah)’.

Salman yang mantan Gubernur Riyadh selama berpuluh tahun itu memang sosok yang dinilai cerdas, moderat, dan mempunyai modal kepemimpinan yang matang. Kunjungan resmi Presiden Jokowi ke Arab Saudi pada September 2015 mendapat sambutan yang sungguh istimewa. Raja Salman menjemput langsung Jokowi di pintu pesawat. Jokowi mendapat penghargaan Star of the Order of King Abdul Aziz Al-Saud Medal. Inilah penghargaan tertinggi bagi pemimpin negara sahabat. Penghargaan serupa pernah diberikan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron, serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Meski seperti punya kedekatan emosional, hubungan Indonesia-Arab Saudi tidaklah seistimewa yang kita bayangkan. Peringkat investasi Arab Saudi menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 2016 berada pada posisi buncit, yakni 57. Bandingkan dengan Singapura dengan investasi US$2,9 miliar, Jepang US$1,6 miliar, Hong Kong US$597 juta, Tiongkok US$ 549 juta, dan Belanda sebesar US$300 juta. Kabarnya, tak lama lagi, Tiongkok bakal menjadi investor terbesar di Indonesia. Entah berapa fulus yang dibawa Raja Salman yang hendak diinvestasikan di Indonesia kali ini. Adakah seperti yang digosipkan di media sosial, Rp300 triliun?

Menurut pengamat Timur Tengah, Yon Machmudi, walaupun Indonesia-Arab Saudi secara historis memiliki hubungan khusus karena kesamaan agama, hubungan bilateral kedua negara ini tidaklah sekuat sebagaimana sering diasumsikan banyak kalangan. Indonesia tak menjadi mitra strategis bagi Arab Saudi. Sementara itu, Indonesia juga cenderung berkiblat ke Barat. Arab Saudi juga dinilai tak ramah pada tenaga kerja wanita. ‘Sejak era Orde Baru sikap pemerintah Indonesia terhadap negara-negara di Timur Tengah kurang positif karena isu-isu radikalisme. Timur Tengah, termasuk Saudi Arabia, dicurigai sebagai pusat penyebaran gerakan-gerakan Islam radikal di Indonesia’, tulis Yon seperti dimuat kantor berita Antara.

Saya kira lawatan ini momentum terbaik untuk memperbaiki hubungan Indonesia-Arab. Justru ketika Amerika di bawah Donald Trump tak lagi menganggap Arab Saudi sekutu istimewa. Juga ketika harga minyak mentah jatuh dan Arab Saudi tak lagi menjadikan minyak sebagai andalan utama membangun ekonomi. Lawatan ke Timur ini juga tanda bahwa Arab Saudi tengah menyadari kekeliruan mereka dalam memperlakukan minyak. Indonesia bisa melakukan bargaining untuk hal-hal yang selama ini mengganjal itu, terutama menyangkut radikalisme, yang disebut Jokowi sebagai demokrasi kebablasan itu.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.