Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
TAMAN kota pastilah selalu menjadi faset penting sebuah praja. Semakin padat dan hiruk pikuk sebuah metropolis, ruang publik serupa taman menjadi kian utama. Ia oasis di tengah kota yang bergemuruh dan warga yang tinggal di tempat-tempat padat. Taman kota juga bisa jadi panggung kenangan. Karena itu, raudah terbuka seharusnya menjadi kepedulian para pengelola negara.
Pastilah kota-kota yang tata ruangnya kerap dikhianati, bencana tinggal menunggu waktu. Itu sebabnya, dengan keingintahuan tinggi melihat taman baru Kalijodo, pekan lalu kami sekeluarga dua kali mengunjungi taman yang dulu menjadi lokus persundelan itu. Di tengah mendung Jakarta, kami berolahraga pagi di tempat yang kini bernama Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RTPRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Kalijodo.
Taman seluas 3,2 hektare itu kini menjadi episentrum baru kehidupan yang lebih sehat, khususnya warga sekitar Kalijodo. Sebagian besar wilayah itu masuk Jakarta Utara, sebagian kecil Jakarta Barat. Pagi itu cuaca tak cerah, tapi warga terus berdatangan. Kian siang kian ramai taman itu. Ada yang asyik joging, senam, sekadar duduk, foto-foto, bermain bulu tangkis, dan naik becak yang dikayuh pengunjung sendiri.
Para remaja dan anak-anak, ada yang bermain ungkit-ungkitan, bersepeda, bermain skateboard, futsal, dan naik berkuda.
Bahkan, banyak juga anak-anak, terutama anak-anak pemulung yang tinggal di bawah jembatan layang, memenuhi perpustakaan. Ada pula bilik peturasan bagi penyandang tunadaksa. Saya membayangkan ketika wilayah ini masih menjadi tempat prostitusi, perjuadian, dan kriminalitas.
Saya membayangkan ketika tahun lalu Ahok menertibkan wilayah itu, yang mendapat perlawanan dari para preman dan mereka yang berpuluh tahun mendapatkan keuntungan ekonomi. Saya bayangkan beberapa kali sejak 2003 Kalijodo hendak ditertibkan, tapi selalu kandas karena peliknya persoalan. Ia butuh perencanaan matang dan nyali berlapis.
Kami terus berjalan mengelilingi lintasan joging. Lia, ibu muda yang berjalan sejajar dengan kami, saya tanya soal Kalijodo. Dengan bersemangat ibu berputra dua ini bicara. Warga Kelurahan Pejagalan itu menikmati betul Kalijodo yang baru. "Berkali-kali Kalijodo mau ditertibkan, tapi tidak bisa. Pak Ahok seperti enggak ada takutnya. Kami bersyukur sekali. Dulu tak bisa membayangkan Kalijodo bisa seperti ini. Alhamdulillah," kata perempuan berusia 27 tahun bergamis warna biru cerah dan hijab warna serupa.
Ia menuturkan, wajar jika warga Kalijodo berterima kasih dengan wujud suara memenangkan Ahok-Djarot di pilkada DKI Jakarta putaran pertama. Ketika meresmikan Kalijodo, Rabu lalu, Ahok juga bicara akan membangun masjid dua lantai seluas 800 meter persegi. Saya kira dengan taman yang ramai, wilayah yang akan terus dikepung gedung-gedung jangkung itu, keberadaan masjid jadi amat penting.
Masjid tak hanya tempat salat, melantunkan kalam Illahi, tapi juga menjadi ruang pendidikan: ilmu agama dan ilmu dunia dipelajari. Bahkan, menurut Ketua Dewan Masjid Jusuf Kalla, masjid juga harus bisa memakmurkan masyarakat. Saya membayangkan pula dari masjid ini pula kelak akan menggema khotbah-khotbah Jumat yang mencerahkan.
Yang membuat umat jadi lebih produktif dan kreatif; melipatgandakan kebajikan bagi sesama; menggairahkan, merawat, dan menghargai keberagaman. Karena itu, perlu para khatib yang tak hanya dalam ilmu agamanya, tapi juga luas ilmu dunianya. Saya baru tahu kini Jakarta punya hampir 187 RPTRA. Tahun ini akan pula dibangun 200 taman serupa, yang separuhnya akan dibiayai dari dana tanggung jawab sosial perusahaan.
Makin sehatlah warga Jakarta mestinya. Kita tak tahu siapa pada 19 April nanti yang lebih dipercaya publik memimpin Jakarta, Ahok atau Anies? Kita juga tak tahu akhir cerita ia sebagai terdakwa dugaan penista agama, bebas atau masuk penjara? Namun, terlepas siapa pun pilihan warga Jakarta, di bawah Ahok, Jakarta terasa ada yang berbeda.
Ada harapan masa depan. Kalaupun Anies Baswedan yang menggantikannya, ada banyak hal baik perlu dilanjutkan. Salah satunya taman-taman itu, raudah yang punya banyak faedah.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved